Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Peduli Demokrasi menggelar unjuk rasa di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Mereka menuntut KPU Sulsel netral dalam pelaksanaan pemilihan suara ulang (PSU) Pilkada Palopo.
Pantauan infoSulsel, massa aksi awalnya melakukan unjuk rasa di Jalan Jendral Sudirman, Kelurahan Takkalala, Kecamatan Wara Selatan, Palopo pada Senin (14/4/2025) sekitar pukul 15.00 Wita. Para demonstran menutup jalan menggunakan truk dan motor.
Massa menyampaikan aspirasinya menggunakan pengeras suara. Selain itu, demonstran juga membentangkan spanduk bertuliskan ‘Demokrasi Mati di Tangan KPU Sulsel’ dan menuntut agar KPU Sulsel netral dalam PSU nanti.
Akibat aksi tersebut, terjadi kemacetan sepanjang kurang lebih 500 meter. Terlihat pula beberapa aparat kepolisian ikut menjaga aksi demonstrasi tersebut.
“Pihak komisioner KPU Sulsel, hadir di Kota Palopo mengobok-obok demokrasi saja,” kata orator aksi, Feriyanto.
Sekitar pukul 16.40 Wita, para demonstran kemudian berpindah melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor KPU Palopo. Mereka menuntut komisioner KPU Sulsel hadir menemui mereka.
“Kami tidak akan meninggalkan kantor KPU sebelum komisioner KPU Sulsel yang merusak demokrasi itu menemui kita,” ujarnya.
“Langkah yang diambil KPU Sulsel dalam menindaki pelaku terpidana tidak berdasarkan kaidah hukum yang benar dan tidak berimbang,” sambungnya.
Beberapa massa aksi juga memaksa masuk ke dalam kantor menemui komisioner KPU Sulsel. Sehingga sempat terjadi saling dorong antara para demonstran dengan pihak kepolisian.
“Pihak kepolisian mundur, kami hanya ingin bertemu dengan para komisioner. Jangan menjelma menjadi tameng mereka, ini tentang Palopo,” jelasnya.
Hingga kini, massa aksi masih melakukan orasi di depan kantor KPU Palopo. Mereka, masih menunggu para komisioner KPU Sulsel hadir menemuinya.