Unhas Tuan Rumah KIMI IV-IAYSF 2025, Tegaskan Peran SDM Muda Indonesia

Posted on

Universitas Hasanuddin (Unhas) menjadi tuan rumah penyelenggaraan Kongres Ilmuwan Muda Indonesia (KIMI) IV yang terintegrasi dengan Indonesia-Australia Young Scientists Forum (IAYSF) 2025. Forum ini menjadi momentum memperkuat peran sumber daya manusia (SDM) muda Indonesia dalam pengembangan ilmu pengetahuan global.

Kongres ini digelar Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) di Unhas Hotel and Convention pada, Senin (8/12/2025). Kegiatan ini menghadirkan ilmuwan muda, peneliti, dan perwakilan lembaga riset dari Indonesia dan Australia.

Ketua ALMI Lilis Mulyani mengatakan, ALMI memperkuat koalisi dan jejaring ilmuwan muda Indonesia dengan KIMI. Bangsa membutuhkan ilmuwan muda yang mampu menawarkan solusi kritis atas berbagai permasalahan nasional.

“Kita ingin ilmuwan muda hadir membawa dampak nyata bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Ikatan melalui forum ini juga diharapkan dapat menginspirasi ilmuwan muda lainnya untuk turut berkontribusi,” kata Lilis dalam keterangannya.

Direktur Jenderal Sains dan Teknologi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), Ahmad Najib Burhani mengungkap forum ini menjadi ruang untuk memperluas kolaborasi sains lintas negara. Forum ini diharap menjadi pondasi terbangunnya budaya riset bagi generasi muda.

“Hari ini kita menyambut para peserta untuk berbagi dan memperluas scientific excellence. Kolaborasi antarilmuwan merupakan fondasi untuk membangun budaya riset yang kuat bagi generasi muda,” kata Najib.

Dia menyampaikan dibutuhkan pendekatan multidisiplin untuk melahirkan temuan tepat guna bagi pemerintah daerah dan industri terhadap berbagai isu strategis di daerah. Olehnya itu, model kolaborasi ilmiah seperti KIMI dan IAYSF diperlukan untuk mendorong integrasi keilmuan.

Sementara itu, Australian Consul-General in Makassar, Todd Dias mengaku hubungan diplomatik Indonesia-Australia penting dalam mendukung kolaborasi riset dan kebijakan. Forum ini diharapkan memperkuat kerja sama multidisipliner.

“Australia terus mendorong keterlibatan peneliti dan pemangku kebijakan dari kedua negara. Forum ini menjadi ruang strategis untuk memperkuat kerja sama ilmiah yang bersifat multidisipliner,” imbuhnya.

Rektor Unhas Jamaluddin Jompa (Prof JJ) berharap forum ini menjadi bagian dari tradisi ALMI dalam memandang sains sebagai dimensi strategis pembangunan. Forum akan tercipta visi sains yang lebih inklusif dan berdampak.

Forum ini diharap mampu mendorong lahirnya pemimpin masa depan di bidang sains dan teknologi. Selain itu menjadi wadah menghasilkan gagasan strategis dan rekomendasi ilmiah demi memperkuat ekosistem riset di Indonesia dan kawasan Asia-Pasifik.

“Kami berharap forum ini memperkuat cita-cita bersama dan menjadi ruang penting untuk merumuskan visi sains yang lebih inklusif dan berdampak,” ujar Prof JJ.