Universitas Muslim Indonesia (UMI) menyalurkan obat hingga alat kesehatan (alkes) ke Rumah Sakit Umum (RSU) Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. Bantuan tersebut diperuntukkan kepada para penyintas banjir.
Bantuan tersebut merupakan wujud implementasi Program Kampus Berdampak Kemendiktisaintek yang menegaskan peran perguruan tinggi memberi manfaat langsung bagi masyarakat terdampak banjir atau penyintas. Bantuan itu disalurkan langsung oleh tim medis UMI pada Rabu (17/12).
“Apa yang kami lakukan di Aceh Tamiang adalah implementasi langsung dari semangat Kampus Berdampak. UMI hadir bukan sekadar membawa bantuan, tetapi membawa sistem, keberlanjutan, dan keberpihakan pada masyarakat penyintas,” ujar Koordinator Lapangan Tim Medis UMI Berry dalam keterangannya, Kamis (18/12/2025).
Selain menyalurkan bantuan ke RSU Aceh Tamiang, UMI turut menyalurkan bantuan ke Posko Puskesmas Kajuruan Muda. Penyerahan bantuan berlangsung tertib dan mencerminkan sinergi perguruan tinggi, tenaga kesehatan, dan pemerintah daerah.
Berry menjelaskan penyaluran bantuan dilakukan sebagai tindak lanjut dari asesmen kebutuhan lapangan yang telah dilakukan relawan UMI sebelumnya. Bantuan tersebut diharapkan dapat memperkuat kapasitas layanan kesehatan bagi masyarakat serta mendukung keberlangsungan pelayanan di fasilitas kesehatan setempat.
“Tenaga kesehatan di lapangan bekerja dalam keterbatasan. Bantuan obat dan perlengkapan medis ini kami arahkan untuk meringankan beban mereka sekaligus menjaga keselamatan pasien,” tuturnya.
Berry menegaskan bahwa kehadiran UMI di Aceh Tamiang untuk memastikan layanan kesehatan tetap hadir untuk masyarakat terdampak banjir. Hal ini juga menjadi wujud konkret peran perguruan tinggi berdampak.
“Kami menempuh jarak sekitar 2.500 kilometer dari Makassar, Sulawesi Selatan, untuk memastikan layanan kesehatan tetap berjalan dan memberi dampak nyata bagi masyarakat,” ungkap Berry.
Aksi nyata UMI dalam menyalurkan bantuan mendapat apresiasi dari pihak RSU Aceh Tamiang dan Puskesmas Kajuruan Muda. Pihak manajemen RSU Dokter Senja menyatakan, bantuan UMI memberi dampak langsung bagi pelayanan medis untuk masyarakat terdampak banjir.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Universitas Muslim Indonesia Makassar. Bantuan ini berdampak langsung bagi pelayanan medis penyintas bencana dan memperkuat kesiapan rumah sakit,” jelasnya.
Sedangkan perawat posko Puskesmas Kajuruan Muda, Erlina menganggap bantuan UMI sangat berdampak pada pelayanan di posko. Ia menilai bantuan itu sangat tepat sasaran.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
“Bantuan ini sangat kami butuhkan. Kehadiran Tim Relawan UMI benar-benar berdampak pada kelancaran pelayanan kesehatan di posko,” ungkap Erlina.
Aksi distribusi bantuan ini menjadi rangkaian kegiatan kemanusiaan UMI di Aceh Tamiang. UMI terus bergerak memberikan pelayanan kesehatan langsung di kawasan terdampak, pendirian pos layanan medis sementara, serta pemetaan kebutuhan kesehatan masyarakat.
Sejak masa tanggap darurat, UMI hadir secara konsisten sebagai agen perubahan sosial dan kemanusiaan. Melalui pendekatan kampus berdampak, UMI menegaskan bahwa pengabdian kepada masyarakat bukan sekadar kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi, tetapi kontribusi strategis terhadap ketahanan sosial.
Sebelumnya, tim medis UMI juga turut memberikan layanan kesehatan kepada korban banjir di Kecamatan Kuala Simpang, Aceh Tamiang. Tim tersebut terdiri dari dokter dan mahasiswa koas FK UMI, serta jejaring internasional melalui Association of Medical Doctors of Asia (AMDA) dan Asian Medical Students Association (AMSA).
“Kami relawan dari UMI Makassar melakukan pengabdian masyarakat pada korban bencana banjir di Kuala Simpang,” kata Dokter Spesialis Bedah FK UMI Berry Erida Hasbi dalam keterangannya, Jumat (12/12).
