Uang Palsu Rp 600 Juta Andi Ibrahim Cs Dipesan Perwakilan Perbankan di Jakarta

Posted on

Eks Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar Andi Ibrahim mengungkap uang palsu buatannya senilai Rp 600 juta dipesan oleh pria bernama Hendra. Terungkap, Hendra merupakan perwakilan perbankan di Jakarta.

Hal itu diungkapkan Andi Ibrahim saat bersaksi untuk Terdakwa Muhammad Syahruna dalam sidang lanjutan kasus uang palsu di Ruang Kartika, Pengadilan Negeri (PN) Sungguminasa, Gowa, Rabu (18/6). Andi Ibrahim awalnya memproduksi uang palsu Rp 40 juta, namun dibakar karena kualitasnya buruk.

“Hasilnya belum bagus. (Uang Rp 40 juta itu) Saya bakar,” ujar Andi Ibrahim dalam persidangan.

Andi Ibrahim kemudian meminta Syahruna untuk memproduksi uang palsu lagi dengan kualitas yang lebih baik. Pada produksi kedua dan ketiga, Syahruna berhasil mencetak uang palsu masing-masing senilai Rp 150 juta dan Rp 450 juta sehingga totalnya mencapai Rp 600 juta.

Menurut Andi Ibrahim, uang palsu tersebut dipesan oleh Hendra untuk ditukarkan dengan uang reject dari bank. Saat itulah jaksa penuntut umum menanyakan kepada saksi soal sosok pria bernama Hendra tersebut.

“Saya tidak tahu, cuman dia (Hendra) bilang ada relasi di perbankan,” ujar Andi Ibrahim.

“Katanya (uang palsu) mau dibawa ke perbankan di Jakarta,” katanya.

Andi Ibrahim mengatakan bahwa Hendra justru hilang kabar setelah dirinya memproduksi uang palsu Rp 600 juta. Andi Ibrahim pun tidak bisa menghubungi Hendra lantaran nomor teleponnya diblokir.

“Sebelum dia blokir saya, dia bilang nanti saya ambil bulan 12 (Desember 2024). Saya tidak yakin, tapi dia bilang ada sahabatnya Mubin Nasir akan ambilkan (uang palsu untuk) dia,” jelas Andi Ibrahim.

Mendengar penjelasan itu, Ketua Majelis Hakim Dyan Martha lanjut mendalami tujuan Andi Ibrahim menjual uang palsu tersebut. Andi Ibrahim pun mengaku akan membagikannya kepada anak yatim.

“Uang asli (dari hasil jual uang palsu) itu apabila memang bisa didapatkan, rencananya untuk siapa itu?” tanya hakim kepada Andi Ibrahim.

“Itu untuk kegiatan sosial, anak yatim. Selama ini banyak datang ke kantor hampir setiap hari,” jawabnya.

Untuk diketahui, Andi Ibrahim dibantu oleh Syahruna dan Ambo Ala memproduksi uang palsu. Produksi itu dilakukan di dua tempat, yakni kediaman Annar Sampetoding dan kampus UIN Alauddin Makassar.

Adapun uang palsu yang telah dicetak oleh Syahruna dan Ambo Ala di rumah Annar di Jalan Sunu, Makassar adalah sejumlah Rp 40 juta namun dibakar karena memiliki kualitas buruk. Sementara di kampus UIN Alauddin Makassar, keduanya mencetak sebanyak Rp 600 juta uang palsu.

Hendra Hilang Kabar Usai Uang Palsu Diproduksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *