Turnamen sepakbola di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel) berakhir ricuh usai sejumlah suporter masuk ke lapangan dan mengeroyok wasit. Korban kini melaporkan masalah tersebut ke polisi.
“Betul, korban sudah melaporkannya ke polisi. Korban melaporkan dianiaya saat memimpin pertandingan,” ujar Kasat Reskrim Polres Sinjai Iptu Adi Asrul kepada infoSulsel, Senin (15/12/2025).
Insiden itu terjadi di pertandingan semifinal turnamen sepakbola Arifuddin Cake Community (ACC) Cup 1 2025 yang digelar di Lapangan Bonto Laha, Desa Biji Nangka, Kecamatan Sinjai Borong, pada Minggu (14/12) pukul 16.35 Wita. Wasit yang menjadi korban bernama Ismail.
Asrul mengatakan, pada pertandingan itu mempertemukan tim Pammase FC sebagai tuan rumah dan Saotengnge FC. Pertandingan dipimpin wasit dalam Ismail, asisten wasit 1 Lukman, dan asisten wasit 2 Hamsa Mansur.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Lebih lanjut Asrul mengatakan pertandingan itu berjalan agresif mulai dari babak pertama sampai masuk babak kedua. Namun pada pertengahan babak kedua, tiba-tiba suporter dari tim Pammase FC masuk ke dalam lapangan memprotes wasit agar memberikan tendangan penalti karena menilai pemain bertahan Saotengnge FC terkena bola pada tangannya.
“Penonton masuk minta dikasih penalti karena bek lawannya handsball di dalam kotak penalti. Tetapi wasit menilai bahwa bola tersentuh pada paha pemain bertahan Saotengnge FC,” katanya.
Suporter yang tidak terima keputusan wasit lantas menyerang wasit dengan melakukan pemukulan secara beramai-ramai. Imbasnya, pertandingan langsung dihentikan dengan skor 1-2 untuk kemenangan Saotenga FC.
“Suporter masuk lapangan menarik itu wasit. Korban mengalami luka memar pada pelipis sebelah kanan dan luka memar pada kepala bagian belakang,” sebutnya.
Dalam rekaman video yang beredar dengan durasi 21 info, terlihat wasit pertandingan berlari masuk ke lapangan. Wasit tersebut diamuk oleh sejumlah pemain dan suporter yang tidak menerima hasil pertandingan.
Tampak beberapa orang berusaha melindungi wasit dan menariknya dari amukan massa itu.







