Tim SAR gabungan terus memperluas area pencarian pendaki bernama Firdaus Ahmad Fauji (27) yang hilang di , Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Jejak sepatu dan puntung rokok diduga milik korban ditemukan.
“Telah ditemukan jejak sepatu dan puntung rokok diduga milik pendaki yang hilang di Gunung Binaiya,” kata Kapolsek Tehoru, Iptu Affan Slamet kepada infocom, Minggu (4/5/2025).
Affan menyebut jejak sepatu ditemukan dekat Kali Yala, sedangkan puntung rokok dekat kali Yahe, Jumat (2/5). Dia mengatakan, pihak keluarga telah mengkonfirmasi jejak tersebut milik Firdaus Ahmad Fauji.
“Informasi terakhir, tim SAR yang menyisir Kali Yala menemukan jejak sepatu (Firdaus) di bawah Pos 3 Aimoto dekat kali Yahe. Sementara puntung rokok ditemukan di dekat Kali Yahe pada Jumat, saat pencarian hari ke tujuh,” jelasnya.
“Keluarga Firdaus yang terdiri dari kakak kandung dan iparnya pun mengakui puntung rokok adalah milik Firdaus,” tambah Affan.
Affan memastikan pencarian hari kesembilan sementara masih berlangsung. Bahkan ada penambahan personel yang melakukan pencarian.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
“Tim pencarian juga sudah bertambah, sebelumnya 66 orang terdiri dari Tim Rescue Basarnas Ambon, Balai Taman Nasional Manusel, Polsek Tehoru dan kelompok pecinta alam. Tapi kini ada tambahan 6-8 orang lagi,” jelasnya.
Affan menambahkan, selain fokus pencarian juga telah melakukan ritual adat di lokasi pertama Firdaus hilang. Meski begitu, tim pencarian alami kendala cuaca dan alat komunikasi.
“Sudah lakukan ritual ada juga termasuk menggunakan menggunakan drone, tetapi adapun faktor kendalanya yakni jaringan komunikasi dan cuaca,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Firdaus terpisah dari rombongan saat berada jalur pendakian Gunung Binaiya di Nasapeha, Kecamatan Tehoru, Maluku Tengah pada Sabtu (26/4) sekitar pukul 17.30 WIT. Kala itu, kondisi angin kencang dan berkabut.
“Saat yang bersangkutan hilang, kondisi angin kencang dan kabut. Selain itu, dalam tas ransel yang bersangkutan tidak dibekali makanan hanya tiga botol air minum dan tiga buah headlamp,” ujar Kepala Sub Bagian Tata Usaha Taman Nasional Manusela, Kacuk Seto Purwanto dalam keterangannya, Selasa (29/4).
Belakangan, Balai Taman Nasional Manusela pun mengambil kebijakan untuk menutup aktivitas pendakian di Gunung Binaiya pascahilangnya seorang pendaki. Penutupan tersebut berlangsung selama 13 hari.
“Iya, (aktivitas pendakian) Gunung Binaiya sementara ditutup, terhitung sejak 29 April hingga 11 Mei 2025,” imbuh Kacuk.