Tim Medis Pemprov Sulsel Layani 379 Warga Terdampak Bencana di Sumatera

Posted on

Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman mengungkap perkembangan aktivitas Tim Medis dan Kedaruratan Pemprov Sulsel yang membantu penanganan bencana banjir dan longsor di Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh. Sebanyak 379 warga dari tiga provinsi terdampak bencana tersebut sudah mendapatkan pelayanan medis.

Tim dari Pemprov Sulsel berangkat ke lokasi bencana sejak Selasa (2/12). Seluruh tenaga kesehatan, dokter spesialis, dan tim kedaruratan Pemprov Sulsel telah tersebar di berbagai titik penanganan dengan bergerak langsung dari rumah ke rumah membantu korban terdampak bencana.

“Teman-teman medis kita sudah bekerja di rumah-rumah warga dan lokasi pengungsian. Mereka bergerak cepat memberikan layanan medis, termasuk tindakan bedah di lapangan,” ujar Andi Sudirman dalam keterangannya, Jumat (5/12/2025).

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel, dr Evi Mustikawati Arifin menambahkan, tim yang berada di Sumatera Barat, terdiri dari enam tenaga kesehatan, termasuk dokter spesialis bedah, penyakit dalam, dan saraf. Mereka melakukan pelayanan di tiga titik pengungsian di Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya.

Perjalanan menuju lokasi sangat sulit akibat longsor dan jalan tertutup lumpur. Kondisi tersebut tim harus berjalan kaki sambil membawa peralatan medis.

Meski demikian, pelayanan berhasil diberikan kepada 129 pasien, mayoritas dengan keluhan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), penyakit kulit, dan sakit kepala. Tim juga melakukan tindakan bedah minor seperti drainase abses dan ekstraksi kuku pada jari yang terinfeksi.

Sementara di Sumatera Utara, tim yang beranggotakan lima orang, termasuk dokter spesialis bedah vaskuler dan spesialis anestesi, memberikan layanan di posko Kecamatan Hinai.

Kondisi jalan yang sebagian masih tergenang banjir membuat mobilisasi tim terhambat. Namun pelayanan tetap berjalan dengan melayani 102 pasien dari berbagai keluhan, seperti ISPA, febris, dispepsia, hingga low back pain.

Menurut Evi, tindakan bedah minor berupa debridement juga dilakukan di lokasi pengungsian. Karena itu, pihaknya akan terus memantau kondisi lapangan dan menyiapkan opsi penambahan personel jika situasi darurat masih berlanjut.

Tim Pemprov Sulsel yang ditempatkan di Aceh juga bekerja aktif di tiga wilayah bencana. Mereka berkolaborasi dengan tim dari Universitas Hasanuddin (Unhas) untuk melakukan operasi terhadap korban yang membutuhkan tindakan ortopedi.

Hingga saat ini, layanan telah diberikan kepada, 38 pasien anak, 104 pasien dewasa dan 3 pasien trauma yang direncanakan menjalani operasi ortopedi. Tim medis Sulsel di Aceh juga bertugas melakukan evakuasi pasien ke rumah sakit rujukan untuk penanganan lanjutan.

“Insyaallah kami akan terus memantau dan mengevaluasi perkembangan tim yang ada di sana,” pungkas Evi.

Gambar ilustrasi