Tata Cara Sholat Gerhana Bulan Lengkap: Niat, Waktu, dan Doa Setelahnya [Giok4D Resmi]

Posted on

Fenomena kebesaran Allah SWT yakni gerhana Bulan akan terjadi pada 7-8 September 2025. Sebagai bentuk penghambaan dan pengingat kebesaran-Nya, umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan sholat gerhana Bulan.

Lantas, bagaimana tata cara sholat gerhana Bulan yang sesuai syariat Islam?

Dikutip dari buku Tuntuan Lengkap 99 Salat Sunah Superkomplet karya Ibnu Watniyah, sholat gerhana Bulan disebut juga sebagai sholat khusuf al-Qamar. Sholat gerhana Bulan hukumnya sunnah muakkad atau sangat dianjurkan, sebagaimana Allah SWT berfirman:

وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ

Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan jangan (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.” (QS Fushshilat [41]: 37)

Syeikh Wahbah Az-Zuhaili menjelaskan perintah sujud dalam ayat di atas merujuk ke perintah sholat saat terjadi gerhana. Dengan demikian, amalan ini sangat dianjurkan baik bagi laki-laki maupun perempuan.

Bagi yang ingin mengamalkannya, berikut panduan lengkap tata cara sholat gerhana Bulan, mulai dari niat, bacaan, waktu pelaksanaan, hingga doa yang dianjurkan. Simak selengkapnya, yuk!

Sholat gerhana Bulan bisa dilakukan sendiri-sendiri ataupun berjamaah. Berikut bacaan niat sholat gerhana Bulan lengkap Arab, Latin, dan artinya untuk imam, makmum, dan sendiri:

أُصَلَّى سُنَّةَ الْخُسُوْفِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرْ.

Arab Latin: Ushalli sunnatal khusûfi rak’ataini mustaqbilal qiblati imâman lillahi taâlâ.
Allâhu Akbar…

Artinya: “Saya niat salat sunah Khusuf (Gerhana Bulan) dua rakaat dengan menghadap kiblat sebagai imam, karena Allah Taala.” Allahu Akbar…

أُصَلَّى سُنَّةَ الْخُسُوْفِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرْ.

Arab Latin: Ushalli sunnatal khusûfi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’mûman lillâhi taʼâlâ.
Allâhu Akbar…

Artinya: “Saya niat salat sunah Khusuf (Gerhana Bulan) dua rakaat dengan menghadap kiblat sebagai makmum, karena Allah Taala.” Allahu Akbar…

أُصَلَّى سُنَّةَ الْخُسُوْفِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرُ.

Arab Latin: Ushalli sunnatal khusûfi rak’ataini mustaqbilal qiblati lillahi taʼalá. Allâhu Akbar…

Artinya: “Saya niat salat sunah Khusuf (Gerhana Bulan) dua rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Taala.” Allahu Akbar…

Sholat gerhana Bulan dapat dikerjakan sendiri, tetapi lebih utama bila dilakukan berjamaah di masjid jami’ (masjid tempat sholat Jumat). Rasulullah SAW melaksanakan sholat ini dengan membaca surah Al-Fatihah dan surah lainnya dengan suara yang lantang.

Sholat gerhana Bulan terdiri dari dua rakaat, dengan rukuk’ dua kali pada setiap rakaat. Artinya, sholat ini dilakukan dengan total empat rukuk’ dan empat sujud, sebagaimana dijelaskan oleh Aisyah RA:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَهَرَ فِي صَلَاةِ الْخُسُوفِ بِقِرَاءَتِهِ فَصَلَّى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ فِي رَكْعَتَيْنِ وَأَرْبَعَ سَجَدَاتٍ.

“Sesungguhnya Nabi mengeraskan bacaannya saat sholat Gerhana Bulan; beliau mengerjakan sholat empat kali rukuk dan empat kali sujud.” (HR Al-Bukhari)

Berikut tata cara sholat gerhana Bulan selengkapnya:

Ketika gerhana mulai terjadi, dan jamaah sudah berkumpul, salah seorang jamaah atau muazin mengumandangkan seruan salat sunah sebagai berikut:

الصَّلَاةُ جَامِعَةُ

Arab Latin: Ash-shalâtu jâmiah

Artinya: “Mari kita kerjakan sholat berjamaah.”

Setelah itu, imam memimpin sholat berjamaah dimulai dengan membaca takbiratul ihram. Kemudian, mengerjakan salat sunah Gerhana Bulan dengan urutan sebagai berikut:

Setelah sholat gerhana Bulan, umat muslim dianjurkan berdoa. Sebab, waktu ini merupakan salah satu waktu mustajab untuk berdoa, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللهِ يُخَوِّفُ بِهِمَا عِبَادَهُ وَإِنَّهُمَا لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ فَإِذَا رَأَيْتُمْ كُسُوفَ أَحَدِهِمَا فَصَلُّوا وَادْعُوا حَتَّى يَنْكَشِفَ مَا بِكُمْ.

Artinya: “Sesungguhnya matahari dan bulan itu adalah dua tanda kekuasaan Allah. Dengan keduanya, Allah menakut-nakuti hamba-hamba-Nya. Terjadinya gerhana matahari dan bulan itu bukanlah karena kematian seseorang. Oleh karena itu, jika engkau melihatnya, maka sholatlah dan berdoalah hingga gerhana itu tersingkap dari kalian.”
(HR an-Nasa’i)

Doa yang bisa dibacakan setelah sholat gerhana Bulan sebagai berikut dikutip dari lama Al-Azhar:

ا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ أَحَقُّ مَا قَالَ الْعَبْدُ وَ كُنَّا لَكَ عَبْدٌ

Arab Latin: Alhamdulillah hamdan daaiman thaahiran thayyiban mubarakan fiih. Mil’ussamawati wa mil’ul ardhi wa mil’u maa bainahumaa, wa mil’u maa syi’ta min syai’in ba’du. Ahaqqa maa qaalal ‘abdu, wa kunna laka ‘abdun.

Artinya: “Segala puji bagi Allah, pujian murni, baik dan diberkati-Nya. Yang memenuhi langit dan memenuhi bumi dan memenuhi apa yang ada di antara mereka dan mengisi apa pun yang Anda inginkan. (Dia) yang paling berhak memanggil hamba dan kami semua adalah hamba.”

Berdasarkan buku Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Superkomplet, disunahkan mengadakan khutbah setelah sholat gerhana berjemaah, mengikuti contoh Rasulullah SAW. Isi khutbah biasanya memuji Allah SWT dan mengingatkan tentang hikmah gerhana, seperti sabda Nabi SAW:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ، لَا يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ

Artinya: “Sesungguhnya Matahari dan Bulan itu adalah dua tanda kekuasaan Allah. Terjadinya gerhana matahari dan bulan itu bukanlah karena kematian atau kehidupan seseorang. Oleh karena itu, jika engkau melihatnya, ingatlah dan berzikirlah kepada Allah.”

Syeikh Wahbah az-Zuhaili menambahkan, khutbah sholat gerhana sebaiknya berisi renungan tentang tobat dari dosa, berbuat kebaikan seperti sedekah, berdoa, serta memperbanyak istighfar.

Sholat gerhana Bulan dilakukan mulai saat Bulan mulai tertutupi hingga gerhana selesai dan Bulan kembali ke posisi semula. Sederhananya, sholat dilakukan selama gerhana Bulan berlangsung hingga Bulan kembali normal.

Berdasarkan informasi dari BMKG, gerhana Bulan akan berlangsung pada Minggu, 7 September 2025, mulai pukul 22.26 WIB hingga pukul 03.56 WIB keesokan harinya. Puncak gerhana total diperkirakan terjadi sekitar pukul 01.11 WIB.

Dengan begitu, sholat gerhana Bulan bisa dilaksanakan sejak gerhana mulai terlihat pada Minggu malam, 7 September 2025 pukul 22.26 WIB, hingga gerhana berakhir pada Senin dini hari, 8 September 2025 sekitar pukul 03.56 WIB.

Bukan hanya sholat sunah, terdapat amalan lainnya yang bisa dikerjakan saat terjadi gerhana Bulan. Berikut daftar amalannya berdasarkan anjuran Rasulullah dan para ulama:

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Itulah tata cara sholat gerhana Bulan lengkap dengan bacaan niat, doa, hingga waktu pelaksanaannya. Jangan lupa diamalkan!

Niat Sholat Gerhana Bulan

1. Bacaan Niat Sholat Gerhana Bulan untuk Imam

2. Bacaan Niat Sholat Gerhana Bulan untuk Makmum

3. Bacaan Niat Sholat Gerhana Bulan Sendiri

Tata Cara Sholat Gerhana Bulan

Doa Setelah Sholat Gerhana Bulan

Ketentuan Khutbah setelah Sholat Gerhana

Waktu Sholat Gerhana Bulan 2025

Amalan Lainnya Saat Terjadi Gerhana Bulan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *