Setiap tanggal dalam kalender menyimpan makna dan peringatan tertentu di berbagai belahan dunia, termasuk hari ini, 8 Desember 2025. Berdasarkan kalender Masehi, tanggal 8 Desember 2025 jatuh pada hari Senin.
Lantas, tanggal 8 Desember memperingati hari apa saja?
Di Indonesia, tidak ada momen khusus yang dirayakan secara nasional pada hari ini. Namun, terdapat momen penting yang dirayakan di belahan dunia lainnya, yaitu Hari Raya Maria Dikandung Tanpa Noda di Spanyol, Hari Bodhi di Jepang, dan Hari Ibu di Panama.
Nah, untuk mengetahui makna dan sejarah di balik masing-masing hari peringatan tersebut, yuk simak penjelasan selengkapnya berikut ini yang disadur dari laman National Today.
Hari Raya Maria Dikandung Tanpa Noda merupakan hari raya bagi umat Katolik Roma di Spanyol. Setiap 8 Desember, umat Katolik memperingati hari ini untuk mengenang konsep bahwa Maria dikandung tanpa dosa.
Keyakinan bahwa Maria dilahirkan tanpa dosa sudah ada sejak lama. Meski begitu, perdebatan mengenai status ‘tanpa dosa’ Maria berlangsung berabad-abad hingga akhirnya Paus Pius IX menetapkannya sebagai dogma pada tahun 1854.
Adapun tanggal 8 Desember dipilih karena tanggal tersebut tepat sembilan bulan sebelum Maria dilahirkan yaitu pada pada 8 September. Di Spanyol, hari ini juga memiliki makna historis setelah prajurit Spanyol memenangkan pertempuran pada tahun 1585, peristiwa yang dipercaya terjadi karena perlindungan Maria.
Pada abad ke-16 dan ke-17, Hari Raya Maria Dikandung Tanpa Noda menyebar luas ke seluruh negeri dan menjadikan Maria sebagai pelindung Spanyol serta wilayah-wilayahnya. Umat Katolik merayakan hari raya ini dengan misa, parade, dan kegiatan keagamaan lainnya.
Hari Bodhi atau yang juga dikenal sebagai Rohatsu diperingati setiap tanggal 8 Desember di Jepang. Hari ini menjadi momen khusus bagi umat Buddha untuk mengenang perjalanan spiritual menuju pencerahan.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Peringatan ini merujuk pada kisah Siddhartha Gautama yang mencapai pencerahan dan menjadi ‘Buddha’ sekitar 2.500 tahun lalu. Sebelum mencapai titik itu, ia memilih untuk meninggalkan kehidupan mewah sebagai pangeran demi mencari jawaban tentang makna hidup yang lebih dalam.
Pencarian tersebut mebawanya bermeditasi di bawah pohon beringin atau pohon Bodhi yang berada di Bodh Gaya, India. Setelah bermeditasi selama 49 hari tanpa henti, ia mampu melihat bagaimana setiap orang dan segala sesuatu saling terhubung, dan akhirnya mencapai sebuah pencerahan.
Setelah mendapatkan pencerahan, ia merumuskan ajaran penting yang disebut Empat Kebenaran Mulia, yaitu Dukkha (ketidakpuasan), Samudaya (kemunculan), Nirodha (penghentian), dan Magga (jalan). Keempat ajaran inilah yang kemudian menjadi dasar dari Jalan Mulia Berunsur Delapan, pedoman utama dalam ajaran Buddha.
Pada Hari Bodhi, umat Buddha bisanya memperingatinya dengan bermeditasi, mempelajari dharma, membaca sutra (kitab suci Buddha), dan berbuat baik kepada sesama. Selain itu, diadakan pula penanaman pohon Bodhi, upacara minum teh, hingga penampilan dupa dan lampu warna-warni di Tokyo dan beberapa daerah lainnya.
Tanggal 8 Desember juga diperingati sebagai Hari Ibu di Panama, negara yang berada di ujung selatan Amerika Tengah. Hari istimewa ini menjadi momen bagi masyarakat Panama untuk menunjukkan kasih sayang kepada ibu serta sosok yang dianggap sebagai figur ibu.
Ada beberapa versi yang menjelaskan terkait gagasan awal penetapan tanggal 8 Desember sebagai Hari Ibu di Panama. Pertama, gagasan tersebut berasal dari istri Presiden Panama saat itu, Florencio Harmodio Arosemena dan diperingati pertama kali pada tahun 1930.
Versi kedua menyebutkan bahwa Rotary Club pernah mengusulkan Hari Ibu dirayakan setiap 11 Mei pada tahun 1924. Namun, para politisi Panama akhirnya mengubah usulan tersebut dan menetapkan tanggal resmi Hari Ibu menjadi 8 Desember.
Sementara versi ketiga berasal dari umat Katolik yang ingin menjadikan Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda yang juga diperingati setiap 8 Desember sebagai hari libur nasional. Namun, keinginan itu ditentang oleh kalangan liberal yang ingin mempertahankan pemisahan antara gereja dan negara. Akhirnya mereka menyepakati tanggal 8 Desember dirayakan sebagai Hari Ibu.
Terlepas dari beberapa versi sejarah tersebut, Hari Ibu kini menjadi hari libur nasional di Panama. Hari ini menjadi kesempatan untuk menunjukkan cinta, rasa hormat, dan terima kasih kepada ibu yang telah melahirkan dan membesarkan dengan kasih sayang yang tulus tanpa pamrih.
Demikianlah ulasan peringatan yang dirayakan pada 8 Desember. Semoga bermanfaat!
