Sejumlah momen penting dan menarik diperingati di berbagai belahan dunia setiap harinya, termasuk 3 September. Berdasarkan kalender Masehi, 3 September 2025 jatuh pada hari Rabu.
Lantas, tanggal 3 September 2025 memperingati hari apa saja?
Di Indonesia sendiri, tanggal 3 September diperingati sebagai Hari Palang Merah Indonesia. Sementara di negara lain, hari ini diperingati sebagai Hari Pencakar Langit di Amerika Serikat dan Hari Pendirian San Marino.
Nah bagi infoers yang penasaran dengan sejarah dan kisah unik pada masing-masing perayaan, simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
Di Indonesia, tanggal 3 September diperingati sebagai Hari Palang Merah Indonesia (PMI). PMI merupakan organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan.
Hari PMI diperingati setiap tanggal 3 September, merujuk pada awal mula pemerintah Indonesia membentuk Palang Merah Nasional. Dilansir dari laman resminya, upaya pendirian Palang Merah Indonesia sendiri memiliki sejarah yang sangat panjang.
Dimulai sekitar tahun 1932, yakni pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Pendirian PMI kala itu dipelopori oleh Dr RCL Senduk dan Dr Bahder Djohan, yang mendapat dukungan kuat dari kaum terpelajar.
Pada tahun 1940, mereka mencoba menyampaikan proposal pada Konferensi Nerkai. Namun sayangnya, upaya tersebut mendapatkan penolakan secara mentah-mentah.
Pantang menyerah, mereka mencoba sekali lagi mengajukan proposal untuk membentuk Badan Palang Merah Nasional pada masa pemerintahan Jepang. Namun untuk keduanya kalinya, usaha itu kembali gagal dengan pemerintah militer Jepang yang menolak proposal yang diajukan.
Akhirnya, kesempatan itu datang setelah Indonesia merdeka. Tepatnya pada 3 September 1945, Presiden Soekarno memerintahkan pembentukan Palang Merah Nasional.
Menindaklanjuti perintah tersebut, Menteri Kesehatan Dr Buntaran kemudian membentuk Panitia Lima pada 5 September 1945. Panitia Lima ini terdiri dari Dr R Mochtar selaku ketua, Dr Bahder Djohan sebagai sekretaris, serta anggota Dr Djuhana, Dr Marzuki, dan Dr Sitanala.
Palang Merah Indonesia (PMI) resmi didirikan pada 17 September 1945 yang diketuai oleh Drs Mohammad Hatta. Pada 15 Juni 1950, PMI mendapat pengakuan internasional dari Komite Internasional Palang Merah (ICRC) dan menjadi anggota Palang Merah Internasional.
Pada Oktober 1950, PMI diterima sebagai anggota ke-68 dari Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC). Perhimpunan ini kemudian disahkan secara nasional melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 25 Tahun 1959 yang diperkuat dengan Keppres Nomor 264 tahun 1963.
Pada tahun 2018, PMI resmi diakui sebagai organisasi kemanusiaan melalui Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan. Dalam UU tersebut, PMI diwajibkan untuk menjalankan tugas kemanusiaan sesuai Konvensi Jenewa 1949 tanpa diskriminasi apa pun.
Hari Pencakar Langit atau Skyscraper Day merupakan salah satu peringatan menarik yang diperingati setiap tanggal 3 September di Amerika Serikat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pencakar langit merupakan bangunan yang menjulang tinggi.
Disadur dari laman National Today, Hari Pencakar Langit diperingati sebagai bentuk apresiasi terhadap pencapaian arsitektur dan teknik dalam pembangunan gedung pencakar langit. Bangunan-bangunan tinggi ini menjadi ikon kota besar dan membentuk cakrawala dengan bangunan-bangunan menjulang yang secara harfiah tampak menyapu langit.
Gedung pencakar ada sejak sekitar 130 tahun lalu. Skyscraper pertama di dunia merupakan sebuah gedung yang dibangun pada tahun 1885 di Chicago, hanya setinggi 138 kaki dengan 10 lantai. Namun seiring perkembangan zaman, gedung ini bahkan tak memenuhi syarat lagi sebagai pencakar langit.
Seiring waktu, standar gedung pencakar langit pun meningkat drastis. Kini, sebuah bangunan harus memiliki minimal 40 lantai untuk bisa diklasifikasikan sebagai pencakar langit.
Di kota-kota padat dengan lahan terbatas, membangun gedung tinggi lebih memungkinkan dibanding gedung yang lebar. Adapun salah satu pencapaian terbesar dalam dunia skyscraper adalah Burj Khalifa di Dubai, yang dibuka pada tahun 2010 dan hingga kini masih memegang rekor sebagai bangunan tertinggi di dunia dengan ketinggian 2.722 kaki.
Tanggal 3 September juga diperingati sebagai Hari Pendirian San Marino. San Marino sendiri merupakan sebuah negara yang terkurung dan terkecil ke-3 yang terletak di Eropa.
Melansir situs National Today, San Marino merupakan negara republik konstitusional tertua di dunia yakni berdiri sejak tahun 301 Masehi. Negara kecil ini tepatnya berada di pegunungan Apennini, Italia.
Seorang martir dan tukang batu Kristen dari Pulau Rab bernama Santo Marinus yang pertama kali menemukan San Marino. Ia awalnya melarikan diri dari penganiayaan Kaisar Diokletian, mengumpulkan sekelompok orang di Gunung Titano, dan kemudian mendirikan negara berdaulat, San Marino.
Meskipun termasuk sebagai negara terkecil, negara ini mampu bertahan dari ancaman berbagai kekuatan besar seperti Kekaisaran Romawi, Prancis, dan Negara Gereja. Kendati demikian, San Marino sempat diduduki oleh Kardinal Giulio Alberoni pada 17 Oktober 1739.
Namun hal tersebut berlangsung lama lantaran pada tahun berikutnya, tepatnya 5 Februari 1740, Paus Klemens XII kembali memulihkan kemerdekaan San Marino. Pada tahun 1915, San Marino menyatakan netral dalam Perang Dunia I, namun pernyataan itu tidak disambut baik oleh Italia dan menuding San Marino sebagai mata-mata Austria.
Namun Republik San Marino justru bergabung dengan Italia dalam Perang Dunia I dengan mengirim 20 orang relawan yang terbagi dalam dua kelompok. Akibatnya, Austria-Hungaria pun menangguhkan hubungan diplomatik dengan San Marino.
Sementara Perang Dunia II berlangsung, tepatnya pada 17 September 1940, negara ini sempat dikabarkan secara keliru dalam artikel “New York Times” bahwa telah menyatakan perang terhadap Britania Raya. Namun kemudian pemerintah San Marino mengklarifikasi bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan deklarasi tersebut.
Demikianlah ulasan mengenai peringatan yang dirayakan pada 3 September. Semoga bermanfaat ya, infoers!
