Tanggal 3 November menandai sejumlah peringatan hari penting di berbagai belahan dunia. Lantas tanggal 3 November 2025 memperingati hari apa saja?
Dirangkum dari berbagai sumber, Ternyata ada beberapa momen nasional yang diperingati di berbagai belahan dunia. Salah satunya adalah Hari Kerohanian yang kerap diperingati di Indonesia.
Selain itu, ada pula sejumlah momen bersejarah yang diperingati di negara lain, di antaranya Kemerdekaan Cuenca di Ekuador dan Hari Kemerdekaan Dominika.
Setiap peringatan tersebut tentunya memiliki makna dan tujuannya masing-masing. Yuk, simak ulasan selengkapnya berikut ini!
Hari Kerohanian diperingati setiap tanggal 3 November. Melansir laman resmi Kementerian Agama RI Kanwil NTT, Hari Kerohanian ditetapkan untuk menghargai dan menghormati adanya keberagaman agama yang dianut masyarakat Indonesia.
Indonesia memiliki banyak sekali keberagaman dalam masyarakatnya, salah satunya adalah agama serta keyakinan. Ada 6 agama yang diakui secara resmi di Indonesia, yaitu Islam, Kristen (Protestan), Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu (Konfusius).
Setiap masyarakat Indonesia diwajibkan untuk memiliki keyakinan terhadap suatu agama yang diakui secara resmi di Indonesia. Hal ini sebagaimana dalam UUD 1945 Pasal 29 yang menyatakan bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa, menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agamanya.
Penetapan peringatan Hari Kerohanian pada tanggal 3 November ditujukan agar masyarakat bisa selalu menghargai dan menghormati keyakinan dan kepercayaan para penganut masing-masing. Terutama dalam menghargai perbedaan cara beribadah, hari besar agama, Kitab Suci dan lainnya.
Sebaliknya, segala perbedaan tersebut diharapkan tidak menjadikan pemicu perpecahan dalam bermasyarakat di Indonesia. Sebagai umat beragama, tentunya seluruh ingin hidup rukun dan damai, untuk itu sikap saling menghargai dan menghormati sesama manusia tanpa melihat agama dan keyakinannya dinilai sangat penting.
Itulah yang membuat Hari Kerohanian dicanangkan dan diperingati setiap tanggal 3 November.
Tanggal 3 November juga menandai peringatan Kemerdekaan Cuenca, sebuah kota di Ekuador. Melansir National Today, Hari ini memperingati hari ketika kota Cuenca mendeklarasikan kemerdekaannya pada tahun 1820.
Cuenca, yang secara resmi disebut Santa Ana de los Cuatro Ríos de Cuenca adalah kota terbesar dan ibu kota Provinsi Azuay, Ekuador. Kota ini berhasil mendeklarasikan kemerdekaannya dari kekuasaan Spanyol sebelum Republik Ekuador terbentuk.
Kota ini dulu dikenal dengan nama Guapondeleg, sebuah wilayah suku Cañari yang didirikan sekitar tahun 500 M. Selanjutnya pada 1470-an kekaisaran Inka mengambil alih wilayah ini.
Setelah mengalahkan Cañari, penguasa Inca Tupac, Yupanqui mengganti nama wilayah tersebut menjadi menjadi Tomebamba. Namun, Inka juga nyatanya angkat kaki dari wilayah tersebut.
Tomebamba pun hampir tidak berpenghuni hingga tahun 1550-an. Kehancurannya setelah ditinggal oleh penduduk asli membuat banyak yang berspekulasi bahwa wilayah ini merupakan kota emas legendaris atau yang oleh orang Spanyol disebut “El Dorado”.
Pada 12 April 1557, Gil Ramírez Dávalos, seorang penjelajah Spanyol, meletakkan dasar bagi pemukiman Spanyol di wilayah ini. Namanya pun diubah menjadi Cuenca, nama yang diambil dari nama wilayah di Spanyol, kota kelahiran Raja Muda Peru saat itu, Andrés Hurtado de Mendoza.
Cuenca didirikan beberapa dekade setelah berdirinya koloni-koloni Spanyol penting lainnya di wilayah tersebut, termasuk Quito pada tahun 1534, Guayaquil pada tahun 1538, dan Loja pada tahun 1548.
Sepanjang masa kolonial, populasi dan signifikansi kota ini meningkat. Kota ini pun mencapai puncak kejayaannya pada tahun-tahun awal kemerdekaan Ekuador. Cuenca kemudian bergabung dengan provinsi Guayaquil dan Quito untuk membentuk Republik Ekuador.
Tanggal 3 November menandai hari bersejarah Dominika, sebuah negara kepulauan di kawasan Karibia. Tanggal ini diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Dominika.
Melansir laman National Today, Dominika memiliki masa lalu yang penuh gejolak karena menjadi rebutan sejumlah negara untuk dijadikan wilayah jajahan. Bermula daro penemuan Dominika oleh Christopher Columbus dan menamainya dengan frasa Latin ‘Dies Dominica’, yang berarti ‘Hari Tuhan’.
Pulau ini kemudian menjadi salah satu negara Karibia pertama yang tercantum di peta dunia. Berkat penemuan penjelajah Italia ini, jalur perdagangan antara Eropa dan Amerika (nama kuno untuk gabungan daratan Amerika Utara dan Selatan) pun bermunculan.
Bangsa-bangsa Eropa yang memiliki kecenderungan untuk menjajah pada masa itu akhirnya menargetkan Dominika. Awalnya Prancis mengambil alih wilayah.
Perbudakan cukup merajalela selama periode ini. Para budak didatangkan dari Afrika untuk bekerja di perkebunan kopi.
Kemudian pada tahun 1763, Inggris berhasil untuk menguasai wilayah tersebut. Di sisi lain, hingga tahun 1805 Prancis juga tidak berhenti berjuang untuk tetap mempertahankan kekuasaannya di wilayah Dominika ini.
Perebutan wilayah dan massa menjadi upaya sia-sia. Hal ini hanya memperpanjang pertempuran sementara kemenangan yang dirasakan hanya bertahan sebentar.
Setelah bertahun-tahun mengalami gejolak politik dan diperintah oleh para pemimpin asing, rakyat lokal kemudian membangun kekuatan dan tekad untuk meraih kemerdekaan. Tepatnya pada 3 November 1978, Dominika akhirnya berhasil memperoleh kemerdekaan dari penjajahan yang kala itu diduduki Inggris. Patrick John kemudian dilantik sebagai Perdana Menteri pertama Dominika.







