Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.
Tanggal 20 Mei 2025 jatuh pada hari Selasa berdasarkan penanggalan Masehi. Pada hari ini, terdapat sejumlah momen penting dan menarik yang diperingati.
Lantas, tanggal 20 Mei memperingati hari apa saja?
Di Indonesia, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Selain itu, ada juga peringatan yang juga dirayakan secara nasional di negara lain, yaitu Hari Republik Kamerun.
Sementara di dunia global, terdapat 2 momen yang dirayakan, yaitu Hari Artritis Autoimun Sedunia dan Hari Lebah Sedunia.
Penasaran dengan sejarah dan keunikan masing-masing dari peringatan tersebut? Simak ulasan selengkapnya berikut ini!
Tanggal 20 Mei menjadi salah satu momen bersejarah di Indonesia. Pasalnya, pada tanggal ini diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Mengutip Jurnal Universitas Islam Negeri Ar Raniry Banda Aceh berjudul “Rekonstruksi Sejarah Kebangkitan Nasional”, sejarah Harkitnas tidak terlepas dari kondisi bangsa Indonesia pasca kemerdekaan. Tepatnya pada tahun 1948, terjadi beberapa peristiwa penting yang mengancam persatuan bangsa.
Salah satunya adalah ketika Kabinet Amir Syarifuddin digantikan oleh Mohammad Hatta sebagai Perdana Menteri. Pergantian ini memicu perseteruan serius dan panjang di antara kedua tokoh tersebut.
Bahkan, perseteruan ini sampai melibatkan sejumlah kelompok dan partai politik besar yang masing-masing memihak dari mereka, seperti PNI (Partai Nasional Indonesia), Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia), dan PSI (Partai Solidaritas Indonesia).
Situasi pun semakin rumit ketika ketegangan ini merambat ke kalangan militer TNI. Di saat itu, penculikan juga terjadi di mana-mana, sehingga pemerintah harus memperkuat situasi dan pasukan Siliwangi di Jawa Barat.
Di saat yang bersamaan, pihak Belanda juga masih berupaya untuk menguasai kembali sejumlah wilayah Indonesia.
Melihat situasi yang semakin kacau, Soekarno akhirnya menetapkan tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Penetapan ini dilakukan agar para partai politik yang sedang berselisih serta seluruh rakyat Indonesia dapat mengumpulkan kekuatan bersatu melawan Belanda.
Tanggal 20 Mei dipilih sebagai peringatan Hari Kebangkitan Nasional karena bertepatan dengan lahirnya organisasi pergerakan nasional pertama, Budi Utomo, pada 20 Mei 1908.
Peringatan Harkitnas sendiri pertama kali dirayakan pada 20 Mei 1948 dengan melibatkan semua partai politik dari berbagai golongan. Momen bersejarah ini kemudian ditetapkan secara resmi melalui Keppres Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-Hari Nasional yang Bukan Hari Libur.
Tahun 2025 ini menandai peringatan Harkitnas yang ke-117. Dalam momentum ini, tema yang diangkat adalah “Bangkit Bersama Wujud Indonesia Kuat”.
Tema tersebut dipilih agar Harkitnas 2025 dapat membawa nilai-nilai semangat dan kekuatan untuk bangkit menuju masa depan Indonesia kuat.
Momen penting lainnya yang diperingati pada 20 Mei adalah Hari Artritis Autoimun Sedunia. Melansir laman National Today, artritis autoimun merupakan istilah umum yang mencakup beberapa jenis penyakit, seperti artritis reumatoid, artritis psoriasis, lupus, dan asam urat. Penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan pada sendi, tulang, dan tulang rawan.
Salah satu jenis artritis autoimun, yaitu artritis reumatoid, pertama kali dibahas dalam artikel medis yang diterbitkan pada tahun 1800 oleh seorang dokter asal Inggris bernama Dr Augustus Bozzi Granville. Dalam artikel tersebut, ia menjelaskan gejala artritis reumatoid secara rinci dan mengidentifikasinya sebagai penyakit sistem kekebalan tubuh.
Kemudian pada tahun 1929, artritis reumatoid secara resmi diakui sebagai penyakit autoimun. Sebagai bentuk pencegahannya, pada tahun 2012 Gerakan Artritis Autoimun Internasional (IAAM) pun mempelopori terciptanya Hari Artritis Autoimun Sedunia pada tanggal 20 Mei.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit autoimun dan autoinflamasi yang muncul dengan artritis sebagai gejalanya.
Hari Lebah Sedunia juga diperingati setiap 20 Mei sebagai bentuk kepedulian global terhadap kelestarian lebah. Pada hari ini, berbagai kegiatan dilakukan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pelestarian dan pemeliharaan lebah.
Perayaan ini muncul lantaran populasi lebah yang terus menurun dan mulai terancam. Adanya peringatan ini diharapkan dapat mengingatkan masyarakat akan pentingnya melindungi lebah dan penyerbuk lainnya.
Hari Lebah Sedunia dimulai ketika Asosiasi Peternak Lebah Slovenia memulai kampanye pada tahun 2014 untuk menetapkan 20 Mei sebagai Hari Lebah Sedunia. Inisiatif ini pun mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Slovenia.
Tahun berikutnya (2015), inisiatif tersebut kemudian diadopsi oleh organisasi peternak lebah internasional terbesar, yakni Apimondia. Tak hanya itu, Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Pangan Slovenia juga aktif mempromosikannya lewat proyek “Bee World” melalui berbagai pertemuan global.
2 tahun setelahnya, tepatnya pada tahun 2017, Komite Ekonomi dan Keuangan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) akhirnya mengadopsi resolusi yang mengesahkan Hari Lebah Sedunia. Resolusi ini disetujui secara bulat oleh Majelis Umum PBB dan didukung 115 negara, seperti Amerika Serikat, Kanada, Tiongkok, Rusia, India, Brazil, Argentina, Australia, dan semua negara anggota UE.
Banyak yang mendukung peringatan ini karena mereka menganggap bahwa lebah memainkan peran penting dalam pertanian berkelanjutan, ketahanan pangan, dan keanekaragaman hayati. Selain itu, lebah juga berkontribusi terhadap mitigasi perubahan iklim dan menjaga keseimbangan lingkungan.
Setiap tahun, tanggal 20 Mei diperingati sebagai Hari Republik Kamerun. Tanggal ini menandai momen bersejarah saat Presiden Ahmadou Ahidjo membentuk negara kesatuan dan menghapus sistem pemerintahan federal di tahun 1972.
Kamerun awalnya merupakan wilayah jajahan Jerman pada tahun 1884. Namun setelah Jerman kalah dalam Perang Dunia Pertama, wilayah ini diambil alih oleh Inggris dan Prancis.
Pasca Perang Dunia Kedua, Kamerun ditetapkan sebagai Wilayah Perwalian PBB. Kamerun bagian Prancis merdeka pada 1 Januari 1960, sedangkan Kamerun bagian Inggris berubah menjadi negara federasi pada 1 Oktober 1961.
Pada tanggal 20 Mei 1972, dalam referendum nasional warga Kamerun memilih negara kesatuan. Artinya, hal ini akan merombak sistem pemerintahan federal yang ada.
Presiden Ahmadou Ahidjo kemudian meresmikan Republik Kamerun dan membubarkan sistem federasi. Sejak saat itu, pemilihan presiden dilakukan secara langsung oleh rakyat dengan masa jabatan tujuh tahun.
Sementara itu, kekuasaan legislatif juga dijalankan oleh Majelis Nasional yang bertugas membuat dan mengesahkan undang-undang. Undang-undang disahkan berdasarkan suara mayoritas.
Untuk sistem hukum Kamerun terdiri dari hukum perdata, hukum umum, dan hukum adat.
Demikianlah ulasan lengkap tentang sejarah dan keunikan masing-masing peringatan yang dirayakan pada 20 Mei 2025. Semoga menambah wawasan, infoers!