Siswa SMA di Sinjai Pukul Wakasek Usai Ortu Dipanggil gegara Bolos Sekolah

Posted on

Siswa SMAN 1 Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel) berinisial MF (18) memukul gurunya yang merupakan wakil kepala sekolah (wakasek) bernama Mauluddin, usai orang tuanya dipanggil karena kerap bolos sekolah. Korban mengalami luka memar di kepala akibat pukulan pelaku, hingga melaporkannya ke polisi.

“Betul (siswa pukul guru). Kejadiannya pagi sekitar jam 9 di sekolah,” ujar Kepala SMAN 1 Sinjai Muh Suardi kepada infoSulsel, Selasa (16/9/2025).

Mauluddin dipukul di Ruang Bimbingan Konseling (BK) SMAN 1 Sinjai pada Selasa (16/9/) sekitar pukul 09.00 Wita. Pelaku merupakan siswa kelas XII.

Suardi mengatakan, gurunya sering mendapati siswa itu tidak masuk belajar, dan hanya ditemukan tasnya di dalam kelas. Sementara siswanya tidak diketahui keberadaannya.

“Ini anak sebenarnya sering didapati tasnya ada di kelas, orangnya tidak ada saat belajar. Sehingga wakasek melakukan penertiban dengan keliling ke kelas-kelas dan saat itu didapat ada tasnya itu siswa, tetapi orangnya tidak ada,” katanya.

“Nanti ketika pulang sekolah baru datang ambil tasnya. Kita tidak tahu ini anak ke mana, dan ini sudah sering didapati,” sambung Suardi.

Tas siswa MF kemudian ditahan pihak sekolah. Saat itu, Suardi kebetulan sedang berada di dekat MF dan langsung menanyakan ke mana pelaku pergi, namun tidak dijawab, sehingga diarahkan untuk ke ruang BK.

“Saya minta ke wakasek untuk menemuinya. Sementara siswa ini ada di depan saya dan saya tanya, ‘kemana ki, nak, tidak masuk’, dan dia tidak mau menjawab, makanya saya konfirmasi kembali wakasek langkah selanjutnya, dia bilang diarahkan ke ruang BK,” sebutnya.

Suardi kemudian mengarahkan siswa itu ke ruang BK. Sementara Mauluddin langsung menghubungi orang tua siswa MF untuk datang ke sekolah.

“Saya arahkan itu siswa ke BK, dan di ruang BK wakasek menelepon orang tuanya untuk datang. Ketika orang tuanya sudah datang yang anggota polisi, langsung itu anak melompati wakasek dan memukulnya,” bebernya.

Dia menambahkan, wakasek dipukul pada bagian kepala. Setelah kejadian, dia meminta ke wakasek untuk memproses perbuatan itu secara hukum.

“Dia dipukul bagian kepalanya, dan hasil visumnya ada luka memar. Saya suruh itu Pak Mauluddin melapor di Polres Sinjai. Dan sudah melapor, karena saya tidak mau terulang ada kejadian seperti ini di sekolah, apalagi ini Pak Mauluddin baik sekali orangnya,” jelasnya.