Presiden menyampaikan sindiran keras kepada Bupati Aceh Selatan Mirwan MS usai berangkat umrah saat wilayahnya sedang dilanda bencana. Prabowo meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian untuk memproses pencopotan Mirwan.
Diketahui, Mirwan awalnya mengumumkan ketidakmampuannya menangani bencana banjir dan longsor yang menerjang Aceh Selatan. Mirwan kemudian berangkat umrah pada Selasa (2/12/2025).
Keberangkatan Mirwan lantas disorot Prabowo dalam rapat terbatas (ratas) percepatan penanganan bencana di Sumatera yang digelar di Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Aceh, Minggu (7/12). Ratas itu turut dihadiri sejumlah menteri Kabinet Merah Putih.
Dilansir dari infoNews, Prabowo awalnya menyapa para bupati yang wilayahnya terdampak bencana Sumatera yang mengikuti ratas secara virtual. Dia juga memberi semangat kepada kepala daerah yang berjuang demi rakyat.
“Hadir semua bupati, terima kasih ya para bupati kalian yang terus berjuang untuk rakyat memang kalian dipilih untuk menghadapi kesulitan,” kata Prabowo.
Prabowo lalu menyindir Bupati Aceh Selatan Mirwan yang berangkat umrah saat daerahnya dilanda bencana. Dia meminta Mendagri untuk memproses pecopotan Mirwan.
“Kalau yang mau lari, lari aja nggak apa-apa, dicopot Mendagri bisa ya, diproses,” ujar Prabowo.
Prabowo lantas menganalogikan sikap Mirwan layaknya desersi dalam institusi TNI. Perbuatan tersebut tidak bisa ditolerir.
“Itu kalau tentara namanya desersi itu dalam keadaan bahaya meninggalkan anak buah aduh itu tidak bisa tuh, sorry tuh, saya nggak mau tanya partai mana,” imbuhnya.
Gubernur Aceh Muzakkir Manaf alias Mualem mengaku sebelumnya sudah menolak izin Mirwan untuk berangkat umrah. Namun belakangan Mirwan tetap memutuskan berangkat ke tanah suci.
“Kami tidak teken untuk sementara waktu jangan pergi, dia pergi juga, terserah,” kata Mualem dengan nada tinggi di Lanud Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar, dilansir infoSumut, Jumat (5/12).
Mualem pun menyerahkan kepada Mendagri untuk memberikan sanksi kepada Mirwan. Dia kembali menegaskan tidak menyetujui surat permohonan izin Mirwan untuk umrah.
“Sama Mendagri nanti sanksinya apa,” jelasnya.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri Benni Irwan menyebut Mirwan menyalahi prosedur bepergian ke luar negeri. Benni menyayangkan sikap Mirwan yang berangkat umrah ketimbang fokus menangani bencana di wilayahnya.
“Kami sangat menyayangkan begitu mengetahui dari media bahwa Bupati Aceh Selatan sedang berada di Tanah Suci melaksanakan umrah. Kabupaten Aceh Selatan termasuk wilayah yang terdampak banjir dan tanah longsor,” kata Benni, Sabtu (6/12).
Sementara itu, Wamendagri Bima Arya mengungkap bupati Aceh Selatan tidak meminta izin ke Kemendagri. Mirwan sempat mengajukan perizinan ke Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem), namun ditolak.
“Yang bersangkutan tidak ada izin dari Kemendagri, bahkan Gubernur Aceh pun menolak permintaan bupati untuk perjalanan ke luar negeri, situasi sedang tanggap darurat,” ujar Bima Arya.
Bima Arya mengungkap akan segera memproses dugaan pelanggaran yang dilakukan Mirwan. Sanksi yang didapat Bupati Aceh Selatan akan ditentukan setelah pemeriksaan.
“Diagendakan Bupati akan diperiksa besok (hari ini) kalau memang sudah tiba,” kata Bima, Minggu (7/12).
Sekjen Gerindra Sugiono menyoroti kepemimpinan Mirwan. Sugiono menyesalkan sikap Mirwan yang umrah saat kehadirannya dibutuhkan masyarakat.
“Tadi saya dilaporkan mengenai bupati Aceh Selatan yang juga merupakan Ketua DPC Gerindra Kabupaten Aceh Selatan. Sangat disayangkan sikap dan kepemimpinan yang bersangkutan,” ucap Sugiono kata Sugiono kepada wartawan, Jumat (5/12).
Gerindra mengambil langkah tegas terhadap Bupati Aceh Selatan. Dia menyebut Mirwan dipecat dari jabatannya sebagai Ketua DPC Gerindra Aceh Selatan
“Oleh karena itu DPP Gerindra memutuskan untuk memberhentikan yang bersangkutan sebagai Ketua DPC Gerindra Aceh Selatan,” pungkas Sugiono.







