Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya kerap berulah dalam satu bulan terakhir di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan. Hingga akhirnya seorang bawahan Egianus ditembak mati saat menyerang aparat menggunakan tembakan.
KKB Egianus Kogoya awalnya diduga menjadi dalang penembakan terhadap polisi lalu lintas bernama Bripka Marsidon Debataraja di depan IGD RSUD Wamena, Rabu (28/5). Penyerangan terjadi setelah korban bersama rekannya, Aipda Bakri mengantar korban kecelakaan lalu lintas menggunakan mobil Satlantas Polres Jayawijaya.
“Anggota ditembak saat melaksanakan tugas mengantar korban lakalantas ke RSUD Wamena,” kata Kaops Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Kamis (29/5).
Menurut Faizal, korban ditembak tepatnya saat hendak kembali ke Mapolres Jayawijaya. Saat itu, mobil korban dihampiri pelaku yang mengendarai motor.
“Tiba-tiba pelaku melepaskan tembakan dari luar pagar RSUD yang berada di sisi Jalan Trikora dan mengenai korban. Pelaku diduga menggunakan senjata api laras panjang,” ujarnya.
Bripka Marsidon yang mengemudikan mobil terkena tembakan di dada kirinya. Korban kemudian dibawa oleh rekannya ke IDG RSUD Wamena untuk mendapat perawatan medis.
“Mobil dinas Satlantas Polres Jayawijaya yang mengalami kerusakan serius, yakni 4 lubang tembak di kaca depan, 2 lubang di lempengan besi belakang jok pengemudi,” imbuh Faizal.
Polisi yang turun melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), turut mengamankan 4 selongsong peluru kaliber 5.56 mm.
KKB Egianus Kogoya juga diduga menembak mati dua pekerja bangunan bernama Rahmat Hidayat (45) dan Saepudin (39) di Kampung Kwantapo, Distrik Asotipo, Kabupaten Jayawijaya. Aksi keji itu terjadi pada Rabu (4/6) atau hanya berselang satu pekan sejak penembakan anggota polantas.
“Penembakan terjadi sekitar pukul 08.30 WIT, dilakukan oleh dua pria bersenjata yang melintas dan langsung menembaki para korban,” ujar Kaops Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Rabu (4/6/2025).
Kedua korban sempat berusaha kabur demi menghindari serangan pelaku. Namun nahas sebab kedua korban dapat disusul oleh kedua pelaku.
“Berdasarkan keterangan saksi, kedua korban sempat berusaha melarikan diri sebelum akhirnya dikejar dan dieksekusi oleh pelaku,” tuturnya.
Kedua pelaku kemudian kabur dari lokasi. Sementara kedua korban meninggal dunia di tempat karena luka parah.
“Salah satu korban mengalami luka tembak di kepala yang menembus mata kiri, sementara korban lainnya tertembak di bagian ketiak kiri hingga mengenai lengan,” ucap Faizal.
Terbaru, anggota Egianus kembali berulah dengan mencoba menembaki mobil patroli milik aparat di Kampung Pugima, Distrik Welalelama, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan pada Senin (9/6). Akibatnya, seorang anggota Egianus tewas tertembak, namun jenazahnya belum teridentifikasi.
“Iya benar terjadi kontak tembak antara polisi dan KKB. Kontak tembak terjadi saat Tim Satgas Gakkum melakukan patroli, dan tiba-tiba terdengar tembakan dari arah kiri depan kendaraan tim,” kata Kaops Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani kepada wartawan, Selasa (10/6/2025).
Menurut Faizal, polisi yang mendengar bunyi tembakan kemudian membalas tembakan tersebut. Aparat juga langsung bergegas melakukan penyekatan menuju Jalan Tembus Pugima.
“Tim Gakkum yang disusul oleh Satgas tindak dari arah longsoran Kurima langsung melakukan penyekatan menuju Jalan Tembus Pugima. Kemudian kembali terjadi kontak tembak antara Tim Satgas Gakkum 2 yang dipimpin AKP Budi Basra dengan sekitar tujuh anggota KKB di wilayah Kampung Maima, Distrik Asotipo,” ujar Faizal.
Setelah kontak tembak mereda, barulah polisi menemukan jenazah salah satu anggota KKB yang terjatuh ke jurang. Dia diduga merupakan salah satu anak buah Egianus Kogoya.
“Dari hasil identifikasi sementara, jenazah anggota KKB tersebut merupakan anggota KKB pimpinan Egianus Kogoya,” kata Faizal.
“Hal ini berdasarkan kecocokan ciri fisik, wajah, pakaian, serta dokumentasi visual yang pernah beredar saat mereka bersama Egianus Kogoya. Saat ini kami masih melakukan pendalaman untuk identitasnya” sambungnya.
Faizal mengemukakan bahwa dari lokasi kejadian polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Adapun barang bukti tersebut berupa handy talky (HT), satu unit ponsel Vivo Y17, dan satu bungkus ganja kering.
“Diperkirakan, kekuatan kelompok KKB yang terlibat dalam insiden ini berjumlah sekitar 15 orang, dengan persenjataan tujuh pucuk senjata laras panjang dan satu pucuk senjata api pendek,” urainya.