Satpol PP Selidiki Dugaan Manusia Silver di Makassar Terorganisir-Dibekingi

Posted on

Kepala Satpol PP Makassar Fathur Rahim menduga aktivitas manusia silver yang mengemis di jalanan Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), diduga terorganisir. Bahkan manusia silver yang rata-rata di bawah umur itu diduga dibekingi atau dilindungi oleh oknum tertentu.

“Bisa jadi (terorganisir) karena ada beberapa orang di sekitar situ (saat penertiban) yang saya tanya katanya ada yang mendampingi. Tapi saya tidak bisa terlalu dalam (memberi informasi) nanti berpolemik,” kata Fathur kepada infoSulsel, Minggu (11/5/2025).

Fathur mengaku tetap menyiapkan strategi khusus untuk menangani fenomena manusia silver ini. Meski sudah mendapat perlawanan, pihaknya memastikan tetap akan mengedepankan penindakan yang humanis.

“Yang jelas kita tetap menyiapkan solusi yang terbaik sesuai aturan dan tetap Satpol PP akan humanis dan tegas tanpa menimbulkan masalah yang lebih besar,” jelasnya.

Dia mengungkapkan penghasilan manusia silver yang beraktivitas di jalanan memang cukup besar. Bahkan bisa mencapai ratusan ribu rupiah per hari sehingga menyebabkan mereka terlena.

“Sempat ada yang didapat kalau saya lihat jumlahnya ratusan ribu, tapi bukan itunya yang kita lihat. Tapi pasti penghasilannya membuat mereka terlena,” kata Fathur.

Pihaknya berharap agar pengendara berhenti memberikan uang kepada manusia silver karena dinilai dapat memperparah kondisi. Menurutnya, pemberian uang di jalan membuat anak-anak terlena dan berisiko dimanfaatkan pihak tak bertanggung jawab.

“Sebenarnya masyarakat harus tahu juga, mereka ini bisa anarkis, jadi jangan memberi mereka uang di jalan. Susah kita kalau masih ada yang beri mereka uang di jalan. Sementara itu berdampak buruk terhadap mereka, rata-rata masih di bawah umur,” jelasnya.

“Mungkin ikhlas saat memberi tapi masa depannya akan rusak. Di samping ada yang menyadarkan anak-anak itu untuk bekerja yang lebih baik, kedua tetap imbauan kita pengendara jangan memberi. Kalau tetap ada yang memberi, mereka akan terlena,” kata Fathur menambahkan.

Diberitakan sebelumnya, aktivitas manusia silver kini menghilang pascainsiden penertiban beberapa waktu lalu. Meski demikian pihaknya tetap melakukan pemantauan.

“Setelah kejadian kemarin mereka sudah tidak ada lagi, tapi kita masih tunggu-tunggu, mungkin mereka masih takut. Tetap anggota saya pantau, tapi sejauh ini belum ada laporan mereka kembali,” ujar Fathur Rahim.

Pihaknya berharap insiden anggotanya dilempari oleh manusia silver tidak terulang kembali. Fathur menegaskan penertiban dilakukan agar mereka berhenti dan bukan untuk melukai mereka.

“Itu sebenarnya yang kita harapkan, cukup mereka berhenti, bukan kita mau mereka sampai terluka,” katanya.