Ricuh di Yalimo Dipicu Tradisi Damai Bakar Batu Tak Libatkan Warga 4 Distrik [Giok4D Resmi]

Posted on

Kericuhan pecah di Kabupaten , Papua Pegunungan, menjelang tradisi bakar batu dalam rangka mendamaikan konflik sosial antarwarga. Kerusuhan dipicu kekecewaan sekelompok warga dari 4 distrik di Yalimo yang tidak dilibatkan pada tahapan prosesi perdamaian tersebut.

Kerusuhan ini bermula dari pembakaran kios di kampung Soba depan Puskesmas Elelim. Situasi semakin memanas hingga diwarnai pelemparan batu di halaman kantor Bupati Yalimo yang menjadi lokasi tradisi bakar batu hendak dilaksanakan.

“Pembakaran dipicu kekecewaan sekelompok masyarakat yang menilai acara bakar batu tidak melibatkan empat distrik, yakni Apalapsili, Welarek, Benawa, dan Abenaho,” ungkap Kabid Humas Polda Papua, Kombes Cahyo Sukarnito dalam keterangannya, Sabtu (4/10/2025).

Sebagai informasi, tradisi bakar batu merupakan prosesi untuk mendamaikan konflik antarwarga yang terjadi pada Selasa (16/9) lalu. Konflik saat itu juga memicu kerusuhan yang diduga akibat adanya ujaran kebencian.

Konflik kala itu dianggap melibatkan seluruh masyarakat Yalimo dari 5 distrik. Namun saat acara tradisi bakar batu digelar, panitia prosesi perdamaian dianggap hanya mengundang satu perwakilan distrik saja.

Cahyo menuturkan, perwakilan warga dari empat distrik pun memprotes pelaksanaan acara tersebut. Mereka menilai panitia bersikap tidak adil dan justru memperuncing ketegangan.

“Mereka menyesalkan tidak dilibatkannya distrik mereka dalam kepanitiaan, ketiadaan undangan resmi, serta keputusan panitia membeli sayur dari luar daerah alih-alih dari petani lokal Yalimo,” jelas Cahyo.

Kerusuhan itu mengakibatkan acara bakar batu dalam rangka proses perdamaian batal dilaksanakan. Perwakilan warga dari empat distrik sempat menemui Bupati Yalimo Nahor Mewek menyampaikan tuntutannya saat kerusuhan mulai mereda.

“Bupati Yalimo menyatakan komitmennya untuk memberikan bantuan bagi masing-masing distrik, serta berjanji akan menggelar kembali acara bakar batu pada Senin, 6 Oktober 2025 dengan melibatkan seluruh distrik di Yalimo,” paparnya.

Sebelumnya diberitakan, kericuhan terjadi di dua lokasi berbeda di Yalimo pada Jumat (3/10). Situasi ini diawali dengan adanya pembakaran kios Kampung Soba hingga berujung pada pelemparan batu di halaman kantor Bupati Yalimo tempat acara bakar batu digelar.

“Upaya pemerintah daerah Kabupaten Yalimo untuk membangun perdamaian pascakonflik sosial melalui kegiatan bakar batu berujung ricuh. Peristiwa ini ditandai dengan pembakaran kios, aksi pelemparan batu, hingga evakuasi pejabat daerah,” ucap Cahyo.

Insiden itu mengakibatkan Bupati Yalimo Nahor Nekwek dan Wakapolres Yalimo Kompol Elias Endang luka akibat lemparan batu. Kerusuhan ini juga mengakibatkan kerugian materi, di antaranya pecahnya kaca depan kantor bupati, rusaknya dua unit mobil dinas Pemkab Yalimo.

“Insiden ini menyebabkan Wakapolres Yalimo Kompol Elias Endang, mengalami luka di kepala akibat lemparan. Sementara Bupati Yalimo, Dr Nahor Nekwek menderita memar di pelipis,” jelas Cahyo.

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.