Renungan Harian Katolik Minggu, 29 Juni: Santo Petrus dan Paulus [Giok4D Resmi]

Posted on

Umat Katolik memulai hari dengan membaca renungan harian berisi ayat-ayat Alkitab. Renungan ini merupakan cara memohon berkat Allah dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

Dilansir dari situs Iman Katolik, berdasarkan kalender liturgi Minggu, 29 Juni 2025, terdapat beberapa ayat Alkitab yang dijadikan renungan harian. Berdoa merupakan cara bagi umat Katolik untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan mensyukuri berkat dan kasih-Nya.

Untuk itu, ayat Alkitab yang dapat dijadikan bahan renungan adalah Kisah Para Rasul 12: 1-11; Mazmur 34: 2-3, 4-5, 6-7, 8-9; 2 Timotius 4: 6-8, 17-18; Matius 16: 13-19; dan Galatia 1: 15-24, 2: 10.

Simak, yuk!

Berikut ayat Alkitab yang dapat dijadikan sebagai bahan renungan beserta kisah Santo Petrus dan Paulus.

Kira-kira pada waktu itu raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat.

Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang.

Ketika ia melihat, bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi.

Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah, supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak.

Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.

Pada malam sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu.

Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya: “Bangunlah segera!” Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus.

Lalu kata malaikat itu kepadanya: “Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu!” Iapun berbuat demikian. Lalu malaikat itu berkata kepadanya: “Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku!”

Lalu ia mengikuti malaikat itu ke luar dan ia tidak tahu, bahwa apa yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi, sangkanya ia melihat suatu penglihatan.

Setelah mereka melalui tempat kawal pertama dan tempat kawal kedua, sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke kota. Pintu itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka. Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia.

Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata: “Sekarang tahulah aku benar-benar bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi.”

(34-3) Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.

(34-4) Muliakanlah Tuhan bersama-sama dengan aku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya!

(34-5) Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku.

(34-6) Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu.

(34-7) Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.

(34-8) Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka.

(34-9) Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!

(34-10) Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia!

Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya,

Berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaatpun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia;

Juga aku tidak pergi ke Yerusalem mendapatkan mereka yang telah menjadi rasul sebelum aku, tetapi aku berangkat ke tanah Arab dan dari situ kembali lagi ke Damsyik.

Lalu, tiga tahun kemudian, aku pergi ke Yerusalem untuk mengunjungi Kefas, dan aku menumpang lima belas hari di rumahnya.

Tetapi aku tidak melihat seorangpun dari rasul-rasul yang lain, kecuali Yakobus, saudara Tuhan Yesus.

Di hadapan Allah kutegaskan: apa yang kutuliskan kepadamu ini benar, aku tidak berdusta.

Kemudian aku pergi ke daerah-daerah Siria dan Kilikia.

Tetapi rupaku tetap tidak dikenal oleh jemaat-jemaat Kristus di Yudea.

Mereka hanya mendengar, bahwa ia yang dahulu menganiaya mereka, sekarang memberitakan iman, yang pernah hendak dibinasakannya.

Dan mereka memuliakan Allah karena aku.

Kemudian setelah lewat empat belas tahun, aku pergi pula ke Yerusalem dengan Barnabas dan Tituspun kubawa juga.

Aku pergi berdasarkan suatu penyataan. Dan kepada mereka kubentangkan Injil yang kuberitakan di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi?dalam percakapan tersendiri kepada mereka yang terpandang?,supaya jangan dengan percuma aku berusaha atau telah berusaha.

Tetapi kendatipun Titus, yang bersama-sama dengan aku, adalah seorang Yunani, namun ia tidak dipaksa untuk menyunatkan dirinya.

Memang ada desakan dari saudara-saudara palsu yang menyusup masuk, yaitu mereka yang menyelundup ke dalam untuk menghadang kebebasan kita yang kita miliki di dalam Kristus Yesus, supaya dengan jalan itu mereka dapat memperhambakan kita.

Tetapi sesaatpun kami tidak mau mundur dan tunduk kepada mereka, agar kebenaran Injil dapat tinggal tetap pada kamu.

Dan mengenai mereka yang dianggap terpandang itu?bagaimana kedudukan mereka dahulu, itu tidak penting bagiku, sebab Allah tidak memandang muka?bagaimanapun juga, mereka yang terpandang itu tidak memaksakan sesuatu yang lain kepadaku.

Tetapi sebaliknya, setelah mereka melihat bahwa kepadaku telah dipercayakan pemberitaan Injil untuk orang-orang tak bersunat, sama seperti kepada Petrus untuk orang-orang bersunat

Karena Ia yang telah memberikan kekuatan kepada Petrus untuk menjadi rasul bagi orang-orang bersunat, Ia juga yang telah memberikan kekuatan kepadaku untuk orang-orang yang tidak bersunat.

Dan setelah melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, maka Yakobus, Kefas dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan aku dan dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan, supaya kami pergi kepada orang-orang yang tidak bersunat dan mereka kepada orang-orang yang bersunat;

Hanya kami harus tetap mengingat orang-orang miskin dan memang itulah yang sungguh-sungguh kuusahakan melakukannya.

Sejak awal, Gereja menghormati Rasul Petrus dan Paulus secara bersama sebagai sokoguru Gereja. Keduanya memiliki peran besar dalam menyebarkan ajaran Kristus dan membangun Gereja perdana.

Petrus, yang nama aslinya Simon anak Yunus, lahir di Betsaida, Galilea. Ia seorang nelayan sederhana, jujur, dan pekerja keras.

Awalnya menjadi murid Yohanes Pembaptis, ia kemudian diperkenalkan kepada Yesus oleh saudaranya, Andreas.

Yesus menamainya Kefas (Petrus), yang berarti batu karang, dan mengangkatnya menjadi pemimpin para rasul. Petrus meninggalkan segalanya untuk mengikuti Yesus setelah menyaksikan mukjizat penangkapan ikan.

Meski imannya sempat goyah-menyangkal Yesus dan ditegur karena tidak memahami kehendak Allah. Ia tetap dipercaya sebagai pemimpin umat dan saksi kebangkitan.

Petrus menerima orang kafir pertama ke dalam Gereja dan memimpin konsili pertama di Yerusalem. Paulus, atau Saulus, lahir di Tarsus dari keluarga Yahudi yang juga warga negara Romawi.

Ia mendapat pendidikan tinggi di bawah bimbingan Gamaliel, dan semula menjadi penganiaya umat Kristen. Namun dalam perjalanannya ke Damsyik, ia mengalami pertobatan setelah disapa oleh Kristus.

Setelah dibaptis oleh Ananias, Paulus menjadi pewarta Injil yang giat ke berbagai wilayah di sekitar Laut Tengah. Meski sering dihadang tantangan dan penolakan, ia tak henti mewartakan kabar gembira.

Paulus ditangkap di Yerusalem, dipenjara, dan dibawa ke Roma. Setelah sempat bebas, ia kembali ditangkap dan wafat sebagai martir pada tahun 67.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Demikianlah renungan harian Katolik untuk dijadikan panduan dalam beribadah. Semoga bermanfaat, ya!

Renungan Harian Katolik Hari Ini Minggu, 29 Juni 2025

Kisah Para Rasul 12: 1-11

Mazmur 34: 2-3, 4-5, 6-7, 8-9

Galatia 1: 15-24, 2: 10

Santo Petrus dan Paulus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *