Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan lewat sabda-sabda-Nya. Lantas apa renungan harian Katolik, Sabtu, 8 November 2025?
Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, 8 November adalah Hari Biasa, Pekan Biasa XXXI Adapun bacaan yang menjadi perenungan hari ini adalah Rm 16:3-9,16,22-27, Mzm. 145:2-3,4-5,10-11, dan Luk. 16:9-15
Renungan Katolik 8 November 2025 mengangkat tema “Mengasihi Allah Atau Uang?” dikutip dari buku Renungan Tiga Titik oleh Julius Saviordi. Nah, artikel ini juga memuat informasi:
Yuk, disimak!
Sebelum membaca renungan harian hari ini baca terlebih dahulu sabda-sabda Tuhan lewat bacaan hari ini, antara lain:
Sampaikan salam kepada Priskila dan Akwila, teman-teman sekerjaku dalam Kristus Yesus.
Mereka telah mempertaruhkan nyawanya untuk hidupku. Kepada mereka bukan aku saja yang berterima kasih, tetapi juga semua jemaat bukan Yahudi.
Salam juga kepada jemaat di rumah mereka. Salam kepada Epenetus, saudara yang kukasihi, yang adalah buah pertama dari daerah Asia untuk Kristus.
Salam kepada Maria, yang telah bekerja keras untuk kamu.
Salam kepada Andronikus dan Yunias, saudara-saudaraku sebangsa, yang pernah dipenjarakan bersama-sama dengan aku, yaitu orang-orang yang terpandang di antara para rasul dan yang telah menjadi Kristen sebelum aku.
Salam kepada Ampliatus yang kukasihi dalam Tuhan.
Salam kepada Urbanus, teman sekerja kami dalam Kristus, dan salam kepada Stakhis, yang kukasihi.
Bersalam-salamlah kamu dengan cium kudus. Salam kepada kamu dari semua jemaat Kristus.
Salam dalam Tuhan kepada kamu dari Tertius, yaitu aku, yang menulis surat ini.
Salam kepada kamu dari Gayus, yang memberi tumpangan kepadaku, dan kepada seluruh jemaat. Salam kepada kamu dari Erastus, bendahara negeri, dan dari Kwartus, saudara kita.
(Kasih karunia Yesus Kristus, Tuhan kita, menyertai kamu sekalian! Amin.)
Bagi Dia, yang berkuasa menguatkan kamu, ?menurut Injil yang kumasyhurkan dan pemberitaan tentang Yesus Kristus, sesuai dengan pernyataan rahasia, yang didiamkan berabad-abad lamanya,
tetapi yang sekarang telah dinyatakan dan yang menurut perintah Allah yang abadi, telah diberitakan oleh kitab-kitab para nabi kepada segala bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman?
bagi Dia, satu-satunya Allah yang penuh hikmat, oleh Yesus Kristus: segala kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.
Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan hendak memuliakan nama-Mu untuk seterusnya dan selamanya.
Besarlah TUHAN dan sangat terpuji, dan kebesaran-Nya tidak terduga.
Angkatan demi angkatan akan memegahkan pekerjaan-pekerjaan-Mu dan akan memberitakan keperkasaan-Mu.
Semarak kemuliaan-Mu yang agung dan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib akan kunyanyikan.
Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau.
Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu,
Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi.”
“Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?
Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?
Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.”
Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Dia.
Lalu Ia berkata kepada mereka: “Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.
“Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Sebab, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.”-(Luk. 16:13)
Beberapa belas tahun yang lalu, saya pernah kelebihan dana. Daripada dibiarkan mengendap di rekening, saya berpikir akan lebih bijak jika diinvestasikan.
Siapa tahu saya bisa melangkah menuju impian financial freedom. Saya pun berkenalan dengan satu tim yang katanya memang biasa mengelola dana nasabah.
Menurut mereka risikonya kecil. Jika sudah sampai loss 10%, maka akan dihentikan. Sehingga risiko maksimal adalah 10%.
Saya memberanikan diri untuk berinvestasi dalam produk tersebut. Ternyata baru tiga hari berjalan, sudah loss 20%.
Dari pengalaman tersebut, saya belajar bahwa Tuhan tidak setuju dengan usaha saya menambah harta dengan cara yang mungkin akan membawa saya ke dalam ketamakan. Tuhan tetap selalu memberi saya rezeki dari pekerjaan saya, tidak perlu saya mengejar harta lebih dari yang Tuhan sediakan.
“Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (Luk. 16:13), demikian kata Yesus kepada murid-murid-Nya. Yesus ingin mengingatkan bahwa Tuhan adalah Allah yang cemburu.
Ketika kita lebih mementingkan uang dan mengabdi padanya, maka Tuhan tidak suka. Tuhan ingin kita menjadikan-Nya sebagai yang terutama di dalam hidup ini.
Karena Tuhan sangat sayang pada kita bagai biji mata-Nya, maka Tuhan meminta kita pun sayang pada-Nya lebih dari apa pun. “Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan.
Sebab, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain.” Banyak orang berpikir dengan memiliki banyak uang, maka hidupnya akan bahagia.
Padahal kekayaan membuat kita menomorduakan Tuhan. Karena lebih mementingkan uang, orang bisa mengabaikan panggilan untuk mengasihi. Karena kehilangan uang sedikit, semua orang dimarahi.
Karena ingin omset besar, banyak pedagang bersaing dengan tidak sehat. Karena takut tabungannya berkurang, orang jadi enggan bersedekah.
Hari ini marilah kita memeriksa hati kita, “Di nomor berapakah kita menempatkan uang di dalam hidup kita?”
Tuhan Yesus yang penuh kasih, bimbinglah aku agar tidak terjatuh ke dalam dosa karena cinta uang. Berilah aku kebijaksanaan agar lebih mengutamakan kasih daripada harta. Amin.
Biarawati muda ini diculik oleh orang-orang Arab Muslim, tetapi kemudian ia dapat meloloskan dirinya dan hidup sebagai pertapa di dalam hutan selama 35 tahun. Sesaat sebelum meninggal dunia, ia ditemukan oleh seorang pemburu Kristen yang kemudian membawakan komuni suci kepadanya. Ia wafat pada abad ke-9.
Klaudius, Nikostrat, Simporian dan Kastor dikenal sebagai pemahat pemahat Kristen yang terkenal. Hasil pahatan mereka laris di kalangan bangsawan Romawi, tak terkecuali kaisar.
Biasanya sebelum mereka bekerja, mereka selalu membuat tanda salib, untuk memohon bantuan Tuhan agar karya mereka dapat berhasil dengan baik. Kebiasaan mereka ini secara diam-diam diperhatikan oleh kawan-kawannya.
Seorang kawan mereka bernama Simpli yang terkesan dengan cara macam itu tertarik pada mereka terutama karena hasil karya mereka yang selalu laris terbeli. Kepadanya Simporian menerangkan arti tanda salib itu dan tujuannya: “Yesus Kristus menebus dosa-dosa umat manusia dengan memikul salib penderitaannya menuju Kalvari.
Oleh karena itu salib adalah tanda keselamatan bagi kami orang Kristen. Setiap kali kami mau memulai sesuatu kegiatan, kami harus membuat tanda salib untuk memohon berkat Tuhan atas karya kami.
Membuat tanda salib sebelum bekerja berarti menyucikan pekerjaan kami hari itu dan mohon berkat Tuhan atasnya.” Tidak lama kemudian Simpli pun masuk serani.
Pada suatu hari Kaisar Diokletianus memesan sebuah patung berhala bernama Aeskulap, pelindung ketabiban. Kelima pemahat serani itu dengan tegas menolak membuat patung berhala itu.
Oleh karena itu mereka ditangkap dan sesudah disesah, mereka ditenggelamkan ke dasar sungai Tiber pada tahun 302. Jenazah mereka kemudian ditemukan, lalu dikuburkan di gereja “Keempat Martir Bermahkota”. Kuburan mereka ada di Roma di dalam gereja yang ditahbiskan untuk menghormati mereka, seperti tersebut di atas.
Itulah renungan harian Katolik Sabtu, 8 November 2025. Semoga bermanfaat!







