Puasa di Bulan Muharram Berapa Hari? Ini Jadwal, Niat, dan Keutamaannya update oleh Giok4D

Posted on

Tak terasa, umat Islam akan segera memasuki bulan Muharram, awal tahun 1447 Hijriah. Tahun baru Hijriah tak hanya menjadi momen pergantian waktu, tapi juga kesempatan bagi umat Islam untuk memperbarui niat dan semangat ibadah.

Salah satu amalan yang sangat dianjurkan di awal tahun Islam ini adalah puasa sunnah di bulan Muharram. Puasa di bulan ini memiliki banyak keutamaan, bahkan disebut sebagai puasa paling utama setelah Ramadhan.

Lantas, puasa di bulan Muharram berapa hari? Nah, dalam artikel ini, infoSulsel akan mengulas secara lengkap tentang berapa hari puasa sunnah yang dianjurkan di bulan Muharram, jadwal pelaksanaannya di tahun 2025, bacaan niat, serta keutamaan yang bisa diraih dari amalan tersebut.

Yuk, disimak!

Dilansir dari buku Fiqh Ibadah karya Nur Hidayah Al Amin, Lc, ME Sy dan Khairul Imam, S H I, M Si, puasa sunnah yang paling utama di bulan Muharram adalah puasa pada hari Asyura, yakni 10 Muharram.

Selain itu, sangat dianjurkan juga untuk berpuasa pada 9 Muharram atau dikenal sebagai puasa Tasua. Hal ini dilakukan untuk membedakan diri dari puasa orang-orang Yahudi yang hanya berpuasa pada 10 Muharram, serta untuk menyempurnakan keutamaan puasa Asyura.

Jadi, puasa sunnah yang dianjurkan di bulan Muharram dilakukan selama dua hari, yakni 9 dan 10 Muharram. Merujuk pada kalender Hijriah yang disusun oleh Kementerian Agama (Kemenag), berikut jadwal puasa Tasua dan Asyura di tahun 2025:

Dikutip dari buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun karya Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, berikut ini niat puasa Tasua dan Asyura:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَسُعَاءَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.

Arab Latin: Naiwaitu shauma tasu’aa-i sunnatan lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Saya berniat puasa sunnah Tasu’a karena Allah Ta’ala.”

Adapun niat puasa Asyura adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُرَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.

Arab Latin: Naiwaitu shauma ‘aasyura sunnatan lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Saya berniat puasa sunnah Asyura karena Allah Ta’ala.”

Puasa di bulan Muharram memiliki keutamaan yang sangat besar. Masih dalam buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun, disebutkan bahwa puasa sunnah di bulan Muharram adalah yang paling utama setelah puasa Ramadhan. Termasuk di dalamnya puasa Tasua dan Asyura.

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Seutama-utama puasa setelah Ramadhan ialah puasa di bulan Muharram, dan seutama-utama salat sesudah salat fardu, ialah shalat malam” (HR. Muslim).

Secara khusus, keutamaan puasa Asyura juga ditegaskan dalam berbagai hadits. Salah satunya disampaikan oleh Ibnu Abbas RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharram), maka Allah SWT memberinya pahala 10.000 malaikat. Dan, barang siapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharram), maka ia diberi pahala 10.000 orang berhaji dan berumrah dan 10.000 pahala orang mati syahid. Barang siapa mengusap kepala anak-anak yatim di hari tersebut, maka Allah SWT menaikkan dengan setiap rambut satu derajat. Barang siapa memberi makan kepada orang mukmin yang berbuka puasa di hari Asyura, maka seolah-olah ia memberi makan seluruh umat Rasulullah SAW yang berbuka puasa dan mengenyangkan perut mereka.”

Hadits ini menunjukkan betapa besarnya ganjaran bagi orang yang berpuasa dan berbuat kebaikan di hari Asyura. Maka, bulan Muharram menjadi momen istimewa untuk memperbanyak amal saleh, terutama puasa sunnah.

Nah itulah informasi untuk pelaksanaan puasa di bulan Muharram. Semoga bermanfaat!

Puasa di Bulan Muharram Berapa Hari?

Niat Puasa Tasua dan Asyura

Niat Puasa Tasua 9 Muharram

Niat Puasa Asyura 10 Muharram

Keutamaan Puasa di Bulan Muharram

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *