PSM Makassar awalnya digadang-gadang akan masuk tim papan atas dalam perebutan juara Super League 2025/2026. Tapi sejauh ini, Juku Eja lebih mirip tim calon degradasi.
Super League sudah berjalan sekitar dua bulan. Sejauh ini, PSM gagal tampil impresif seperti layaknya tim yang pernah menjuarai Liga 1 musim 2022/2023.
Manajemen PSM memberi kewenangan penuh kepada Tavares dalam perekrutan pemain. Total ada 3 pemain lokal dan 6 pemain asing baru yang direkrut musim ini.
Namun hasilnya PSM justru terpuruk di posisi ke-18 klasemen dengan tiga poin dari empat laga, start terburuk di kompetisi tertinggi sepakbola Indonesia. Mirisnya lagi, PSM menjadi satu-satunya tim yang belum pernah mencicipi kemenangan di Super League musim ini hingga memasuki pekan keenam.
Suporter PSM Makassar mulai mewanti-wanti Bernardo Tavares. Pelatih asal Portugal itu didesak mundur jika memang tidak mampu lagi mengangkat performa tim.
“Kalau gak mampu angkat prestasi PSM dengan skuad yang lebih baik dari musim lalu, saatnya Tavares berpikir untuk bertahan,” ujar Sekjen Red Gank Sadakati Sukma kepada infoSulsel, Selasa (16/9/2025).
Sadat menilai Bernardo Tavares sudah terlalu lama di PSM. Strategi yang dimainkan cenderung monoton dan sudah dibaca oleh lawan.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
“Sudah terlalu lama di PSM, strategi gampang dibaca. Minim strategi,” tegasnya.
Lebih lanjut, Sadat menyadari jika Bernardo Tavares pernah berjasa dengan membawa PSM juara Liga 1 pada musim 2022/2023. Namun menurutnya itu tetap tidak bisa dijadikan alasan.
“Pernah membawa PSM juara bukan sebagai indikator bahwa saat ini dia pelatih hebat. Mourinho pernah membawa banyak tim juara. Tapi, apakah akan selalu hebat dalam hal strategi,” pungkasnya.
Pertandingan selanjutnya saat PSM menghadapi Persija bisa dibilang akan jadi penentu nasib Bernardo Tavares. Duel itu akan dimainkan di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, Minggu (21/9) mendatang.