PSM Koordinasi APPI soal Banding Sanksi Yuran Fernandes Ditolak Komding PSSI

Posted on

PSM Makassar melakukan koordinasi dengan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) terkait hasil banding sanksi Yuran Fernandes yang ditolak Komite Banding (Komding) PSSI. PSM membahas pertimbangan dan keputusan yang ditetapkan.

“Saya sudah melakukan koordinasi juga dengan APPI untuk menyampaikan hasil dari Komite Banding. Kami menjelaskan pertimbangan-pertimbangan dan keputusan yang ditetapkan,” ujar Manajer Tim PSM Makassar, Muhammad Nur Fajrin kepada wartawan, Sabtu (17/5/2025).

Fajrin mengatakan, APPI ikut mengapresiasi keputusan dari Komite Banding PSSI yang mengurangi sanksi Yuran. Namun PSM dan APPI masih terus berkoordinasi untuk membahas langkah dalam merespons keputusan Komding.

“APPI saat ini sedang akan mempelajari juga hasilnya. APPI sudah mengapresiasi hasil juga yang telah dibuat oleh Komite Banding. Saya akan mereview hasil keputusan oleh bagian legal dari APPI,” jelas Fajrin.

Dia menuturkan, hasil pengkajian APPI atas putusan Komding PSSI ini akan didiskusikan bersama pihak PSM. Hasil pengkajian APPI nantinya juga menjadi pertimbangan PSM untuk mengambil langkah selanjutnya.

“Nah nantinya, apa yang akan dibahas oleh APPI, apa yang di-review oleh APPI akan didiskusikan dengan kami di PSM. Kita akan mengambil apa langkah selanjutnya,” ujar dia.

Fajrin juga menjelaskan, sanksi Yuran dan hasil putusan Komding PSSI menjadi perhatian FIFPro. Langkah PSM selanjutnya dalam merespons hasil keputusan Komding itu akan mempertimbangkan pengkajian APPI dan FIFPro.

“Karena FIFPro juga tentu itu jalurnya lewat APPI. Jadi apa langkah selanjutnya, apakah mau lagi berproses bagaimana, itu tunggu pembahasan antara pemain, klub, dan APPI. Itu nanti akan kita bahas,” jelasnya.

Fajrin melanjutkan, koordinasi pihak PSM bersama APPI dan FIFPro sudah berlangsung sejak sanksi Yuran yang dijatuhkan Komdis PSSI. APPI juga berkoordinasi langsung bersama pemain PSM Yuran Fernandes.

“Dengan APPI, sejak awal keputusan diberikan, memang kami di klub sudah melakukan koordinasi. Baik kami secara klub, kemudian Yuran juga secara pribadi sudah berkoordinasi dengan APPI. Kemudian APPI selanjutnya berkoordinasi dengan FIPRO terkait dengan masalah ini,” tuturnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya…

Diketahui, APPI sebelumnya turut angkat suara terkait sanksi Komdis PSSI yang melarang Kapten PSM Makassar Yuran Fernandes bermain di Indonesia selama 12 bulan. APPI dengan tegas menolak keputusan tersebut dan siap mendukung PSM Makassar dalam upaya banding.

Sanksi Komdis PSSI kepada Yuran itu tertuang dalam Surat Keputusan Komite Disiplin No.163 tanggal 9 Mei 2025, Yuran Fernandes dikenakan sanksi larangan beraktivitas dalam kegiatan sepakbola Indonesia selama 12 bulan. Sanksi itu dijatuhkan setelah Yuran melayangkan kritik atas kepemimpinan wasit di laga PSS Sleman Vs PSM Makassar.

Sanksi Komdis itu direspons pihak PSM Makassar dengan mengajukan banding di Komite Banding PSSI. Hasilnya, Komding menyatakan menolak banding PSM dan tetap menjatuhkan sanksi ke Yuran dengan larangan dari 12 bulan berkurang menjadi 3 bulan.

“Komding menjatuhkan sanksi kepada pemain klub PSM Makassar atas nama Yuran Fernandes berupa larangan beraktivitas yang terkait dengan sepak bola selama 3 bulan sejak keputusan diterbitkan. Kemudian membayar denda Rp 25 juta,” ujar Fajrin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *