Pria di Boltim Tewas Dikeroyok Diduga gegara Asmara, 4 Pelaku Ditangkap

Posted on

Pria berinisial IP (20) di Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara (Sulut), tewas usai dikeroyok empat orang pelaku. Pengeroyokan itu diduga dipicu persoalan asmara antara korban dan pelaku.

“Polisi sudah mengamankan 4 orang tersangka yang diduga terlibat dalam penganiayaan dan pengeroyokan terhadap korban inisial IP yang berprofesi sebagai petani,” ujar Kasat Reskrim Polres Boltim Iptu Liefan Kolinug dalam keterangannya, Jumat (13/6/2025).

Pengeroyokan itu terjadi di Desa Kotabunan Selatan, Kecamatan Kotabunan pada Senin (9/6/2025) sekitar pukul 21.15 Wita. Empat pelaku yang diamankan masing-masing berinisial JM (22), BK (21), AM (21) dan AT (22).

Liefan mengatakan pelaku AT dan JM awalnya nongkrong bersama dua teman wanitanya inisial ASPM dan RP di Pasar Kotabunan. Saat itu, korban IP datang sambil membawa parang.

“Saat sedang nongkrong tiba-tiba datang korban IP bersama adiknya yang mengendarai sepeda motor dan langsung berhenti di dekat mereka, kemudian korban langsung memanggil AT sambil mengeluarkan parang dari dalam jaketnya,” jelas Liefan.

AT langsung melarikan diri ke arah pemukiman warga untuk meminta pertolongan, sedangkan tiga orang teman AT masih berada di lokasi. IP kemudian mengejar pelaku AT yang akhirnya bertemu dengan pelaku BK.

“Saat sedang terjadi perkelahian antara korban dan pelaku BK, datanglah lelaki MS dan pelaku AM. Pelaku AM memegang batang bambu dan langsung menusukkan ke tubuh korban sementara MS saat itu hanya berusaha meleraikan kejadian,” ungkapnya.

Pelaku JM kemudian menikam korban dengan pisau badik dari arah belakang sebanyak empat kali. Sementara, pelaku AT yang juga berada ada di lokasi turut menganiaya korban dengan menggunakan tangan.

“Akibat kejadian tersebut korban IP dilarikan ke Puskesmas Kotabunan untuk mendapatkan pertolongan dan perawatan medis namun korban tidak sempat ditolong, korban dinyatakan meninggal dunia,” bebernya.

Polres Boltim kemudian mengamankan keempat pelaku bersama dengan barang bukti yakni 1 buah parang milik korban, 2 buah pisau badik milik pelaku JM dan AT serta 1 batang bambu warna putih. Kejadian tersebut diduga dilatarbelakangi masalah asmara.

“Diduga persoalan asmara namun masih didalami motifnya,” pungkas Liefan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *