Polisi kini menyelidiki kasus 43 warga di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, yang diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan di acara tahlilan. Polisi ingin memastikan ada tidaknya unsur pidana dalam kejadian tersebut.
“Iya, kasus dugaan keracunan makanan dari yang konsumsi makanan itu ada yang muntah-muntah, ada yang sakit perut. Ini masih sementara penyelidikan,” ujar Kapolsek Kota Timur Iptu Juneidy Arter Andasia kepada infocom, Rabu (28/5/2025).
Juneidy mengatakan, ada beberapa pihak yang dimintai keterangan. Mereka adalah 43 orang warga yang keracunan dan pemilik yang mengadakan acara tahlilan.
“Kita tindak lanjut pertama melakukan minta keterangan baik dari korban yang diduga keracunan ada 43 orang maupun pihak yang punya hajatan membuat acara duka tahlilan 40 hari,” terangnya.
Dia menjelaskan pemeriksaan dilakukan untuk mendalami apakah ada dugaan tindak pidana dari kasus tersebut. Menurut dia, jika ditemukan unsur pidana, status kasus ini bisa dinaikkan ke tahap penyidikan.
“Kami dapat info yang mana makanan yang disajikan ini dimasak sendiri di rumah tapi daging ayam dan bahan-bahan lainnya itu dibeli di pasar Gorontalo,” sebutnya.
“Kami masih melakukan penyelidikan apakah ini ada dugaan pidananya atau tidak, masih proses penyelidikan. Tentunya jika kami menemukan fakta akan kami tindak lanjut,” sambungnya.
Lebih lanjut, Juneidy mengaku telah mengamankan sampel makanan. Pihaknya juga telah mengirim sampel tersebut ke BPOM Gorontalo untuk diperiksa.
“Kemarin kami bersama-sama dengan tim nakes dinas kesehatan turun amankan sampel makanan yang disajikan itu semua makanan ada ayam suwir, daging, mie goreng, sate untuk dikirim ke lab BPOM Gorontalo dilakukan pemeriksaan,” pungkasnya.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 43 warga di Kota Gorontalo diduga keracunan makanan di acara tahlilan. Korban mengalami sakit perut, pusing, hingga muntah-muntah.
“Iya, ini anak saya keracunan makanan. Yang saya dengar ada 43 orang yang keracunan,” ujar orang tua korban, Ismail (27) kepada infocom, Selasa (27/5).
Insiden itu terjadi di Kelurahan Talumolo, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo Minggu (25/5) sekitar pukul 10.00 Wita.