Polisi Dalami Massa Bertopeng Saat Bentrok Mahasiswa di UNM Parangtambung

Posted on

Polisi mendalami keterlibatan massa yang memakai penutup wajah atau bertopeng saat bentrokan antara mahasiswa dari dua fakultas berbeda di Universitas Negeri Makassar (UNM). Massa bertopeng tersebut diduga penyusup dari luar kampus.

“Ada indikasi (massa dari luar kampus) karena mereka itu pakai topeng, penutup muka,” kata Kapolsek Tamalate Kompol Syarifuddin kepada infoSulsel, Kamis (6/11/2025).

Dia menuturkan massa bertopeng itu menyerang ke arah Fakultas Teknik dari gedung Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA). Dia menyebut Fakultas MIPA selama ini dikenal tenang dan banyak dihuni mahasiswa perempuan.

“Menyerang ke Fakultas Teknik dari arah (Fakultas) MIPA. Nah, selama ini MIPA kan tenang-tenang mereka, di situ banyak perempuan, mahasiswanya lebih banyak perempuan,” katanya.

Dia menyampaikan indikasi keterlibatan pihak luar masih dalam penyelidikan. Polisi menduga ada provokator yang menyusup dalam keributan tersebut.

“Iya, dikhawatirkan begitu,” tuturnya.

Syarifuddin mengaku pihaknya telah melakukan penyisiran di kampus UNM Parangtambung. Namun, setelah bentrokan, massa bertopeng tersebut langsung menghilang.

“Hasil kami sisir tadi malam semua sudut-sudut kampus, tidak ada, langsung menghilang,” bebernya.

Diberitakan sebelumnya, mahasiswa dari 2 fakultas berbeda di UNM, terlibat bentrokan. Peristiwa itu terjadi di kampus UNM Parangtambung, Jalan Daeng Tata Raya, Makassar, Rabu (5/11) sekitar pukul 17.30 Wita.

“Itu (bentrok terjadi) kurang lebih jam setengah 6,” ujar Wakil Rektor III UNM Arifin Manggau kepada infoSulsel, Rabu (5/11) malam.

Arifin mengatakan bentrokan melibatkan mahasiswa dari Fakultas MIPA dan Fakultas Teknik. Dia menyebut dalam insiden tersebut lima motor hangus terbakar.

“Ada motor terbakar 5 unit. Belum ditahu (pemiliknya). Sementara diproses di kepolisian, apakah benar itu milik mahasiswa atau bukan,” ungkapnya.