Polisi Amankan Pria Diduga Pembunuh Aiptu Fajar, Polda Sultra Berikan Pangkat Kehormatan

Posted on

Kanit Provos Polsek Ambuau Indah di Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), Aiptu Anumerta Fajar Iwu tewas ditikam saat menangkap pelaku penganiayaan. Polisi telah mengamankan satu orang terduga pelaku.

Penikaman maut itu terjadi di Desa Karya Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Senin (13/4) dini hari. Korban sempat menjalani perawatan intensif sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Dirangkum infocom, Kamis (17/4/2025), berikut 3 hal soal pembunuhan Kanit Provos Polsek Ambuau Indah, Aiptu Anumerta Fajar Iwu:

Kasi Humas Polres Buton AKP Suwoto menjelaskan kejadian bermula saat korban bersama beberapa polisi mendatangi rumah terduga pelaku penganiayaan berinisial R di Desa Karya Jaya, Kecamatan Siotapina. Korban datang untuk melakukan upaya persuasif terhadap pelaku.

“Awalnya korban ini bersama anggota yang lain mendatangi rumah pelaku penganiayaan,” kata Suwoto kepada infocom, Selasa (15/4).

Terduga pelaku R diduga melakukan penganiayaan terhadap dua warga Desa Ambuau Togo, Kecamatan Lasalimu Selatan, Minggu (13/4) malam. Penganiayaan itu usai adanya kesalahpahaman saat pesta joget.

“Terduga pelaku R ini melakukan penganiayaan kepada dua warga berinisial E dan LY,” ujarnya.

Saat hendak menangkap R, kata Suwoto, tiba-tiba korban diserang menggunakan senjata tajam (sajam). Korban ditikam hingga berlumuran darah sekitar pukul 03.30 Wita.

“Korban langsung ditikam sama OTK ini. Setelah menikam, pelaku melarikan diri. Sempat dikejar, tapi tidak ditemukan,” bebernya.

Korban lalu dievakuasi ke Puskesmas Ambuau Indah untuk mendapatkan perawatan. Setelah itu, korban lalu dirujuk ke rumah sakit sekitar pukul 06.00 Wita untuk menjalani operasi.

“Sekitar pukul 06.00 Wita korban dilarikan ke rumah sakit. Pukul 10.00 Wita, korban dioperasi. Korban meninggal dunia sekitar pukul 11.45 Wita di rumah sakit,” pungkasnya.

Belakangan polisi menangkap seorang pria yang diduga sebagai pelaku penikaman Aiptu Anumerta Fajar Iwu. Polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku.

“Iya ada 1 orang diamankan, sebatas baru dicurigai,” kata AKP Suwoto.

Suwoto belum membeberkan lebih jauh terkait penangkapan terduga pelaku yang dicurigai. Ia mengatakan saat ini yang bersangkutan dalam pemeriksaan polisi.

“Sekarang sudah di kantor sedang diperiksa, nanti perkembangan lebih lanjut saya sampaikan,” ujarnya.

Dari foto yang diterima, terlihat seorang pria menggunakan kaos abu-abu ditangkap dua pria berpakaian preman yang diduga polisi. Sedangkan terdapat satu personel polisi berpakaian lengkap tidak jauh dari tempat itu.

Pria berpakaian preman dan terduga pelaku yang dicurigai keluar dari hutan. Dalam narasi beredar, pria berkaos abu-abu merupakan pelaku penikaman Kanit Provos Polsek Ambuau Indah.

“Pelaku penikaman anggota polisi yang terjadi di Desa Karya Jaya, Kecamatan Siotapina akhirnya ditangkap,” tulis narasi beredar.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Kini, Aipda Fajar Iwu mendapatkan pangkat kehormatan atau Anumerta menjadi Aiptu. Penganugerahan pangkat itu berlangsung di Mapolres Buton, Rabu (16/4) pagi. Upacara penganugerahan itu dipimpin langsung oleh Dirpamobvit Polda Sultra Kombes Andi Herman.

“Sebagai bentuk penghargaan atas jasa, dedikasi dan pengorbanannya, maka Polri memberikan kenaikan pangkat luar biasa Anumerta dari pangkat terakhir almarhum,” kata Kombes Andi Herman membacakan amanat Kapolda Sultra Irjen Dwi Irianto, Rabu (16/4).

Irianto mengungkapkan Fajar Iwu telah menunjukkan bahwa tugas sebagai anggota Polri bukan hanya sekadar profesi, tetapi adalah panggilan jiwa yang diemban dengan penuh tanggung jawab. Pengabdiannya akan terus dikenang oleh semua personel Polda Sultra.

“Pengabdiannya akan selalu dikenang dan menjadi teladan bagi seluruh anggota Polri, khususnya di lingkungan Polda Sultra,” ujarnya.

Dia menjelaskan penganugerahan tersebut bukan sekadar simbol, tetapi juga bentuk penghormatan atas nilai-nilai pengabdian dan keberanian yang telah ditunjukkan. Ia mengajak seluruh personel polisi untuk menjadikan semangat perjuangannya dalam bertugas.

“Jadikan semangat pengabdian almarhum sebagai inspirasi dalam melaksanakan tugas. Jangan pernah lengah, tetap waspada dan jaga solidaritas serta integritas dalam menjalankan amanah sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat,” bebernya.

Irianto meminta agar keluarga tetap tabah, sabar dan terus berdoa agar segala amal perbuatan Fajar Iwu selama ini menjadi ladang pahala. Pihaknya berkomitmen akan terus memperhatikan keluarga almarhum.

“Kami berkomitmen untuk memberikan dukungan dan perhatian, sebagai wujud kepedulian institusi terhadap keluarga besar Bhayangkara,” pungkasnya.

1. Ditikam Saat Mau Tangkap Pelaku Penganiayaan

2. Polisi Amankan Pria Diduga Pembunuh Aiptu Fajar

3. Polda Sultra Berikan Pangkat Kehormatan