Dua remaja pria berinisial RM (14) dan IR (16) di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), dianiaya dua pria inisial ZA dan AI usai cekcok saat main bola. Penganiayaan terjadi hanya karena kaki pelaku ZA tidak sengaja terinjak oleh korban.
Orang tua RM, Ramlawati mengatakan peristiwa itu terjadi di kompleks perumahan sekitar Maccopa, Kecamatan Turikale, Maros pada Kamis (24/4). Awalnya korban dan pelaku hanya bermain bola biasa di lapangan sekitar rumah.
“Saat main bola itu ada insiden terinjak kakinya ZA oleh IR. Lalu ZA membalas menendang kaki IR hingga kesakitan, kemudian ditegur dan akhirnya IR minta digantikan oleh anak saya,” kata Ramlawati kepada wartawan, Jumat (25/4/2025).
Setelah itu, RM yang masuk menggantikan IR juga digertak oleh ZA. IR dan RM kemudian memutuskan untuk berhenti bermain dan pulang dengan berboncengan motor.
“ZA menggertak juga ke RM kalau mau melawan, sampai anak saya tidak mau main. Mereka kemudian mau pulang dan naik ke motornya,” jelasnya.
Saat hendak pulang, pelaku AI tiba-tiba menghampiri kedua korban dan langsung melakukan pemukulan. ZA juga disebut ikut menganiaya kedua korban.
“Datang itu AI dari pos sekitar, dia tarik baru dipukul sampai hitam penglihatan dan berdengung telinga. IR, juga dipukul di belakang kepala,” ujarnya.
“Datang lagi ZA, dia banting ini anak dua orang. Setelah dibanting, AI mencekik dan kembali menonjol mereka berdua,” tambah dia.
Atas kejadian itu, Ramlawati kemudian melaporkan kasus dugaan penganiayaan itu ke Polres Maros. Dia menyebut pelaku AI merupakan pegawai di PDAM Maros.
“Kalau AI itu bekerja di PDAM sedangkan ZA tidak ditahu. Kami sudah melapor kemarin ke Polres Maros,” tutur Ramlawati.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Maros Iptu Muhammad Ridwan Farel membenarkan terkait laporan tersebut. Pihaknya masih melakukan penyelidikan dan mengejar pelaku.
“Benar, laporan terkait penganiayaan terhadap dua remaja tersebut sudah kami terima. Untuk kasusnya dan pelaku masih dalam penyelidikan,” terang Ridwan.