Percakapan Terakhir Pilot Air India Sebelum Pesawat Jatuh Tewaskan 279 Orang

Posted on

Pesawat Boeing 787 Dreamliner milik Air India jatuh beberapa saat setelah lepas landas dari Ahmedabad. Pesawat yang dipiloti Kapten Sumeet Sabharwal dan kopilot Clive Kundar itu sempat melakukan panggilan darurat saat pesawat mengalami masalah.

Melansir infoINET, penyelidikan atas kecelakaan tragis pesawat Air India terus mengungkap fakta-fakta baru. Menurut kantor berita Reuters, pejabat dari kontrol lalu lintas udara (ATC) di Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel di Ahmedabad mengatakan pesawat lepas landas pada pukul 01.39 siang.

Namun beberapa saat setelah lepas landas, Kapten Sabharwal membuat panggilan mayday ke ATC. Kapten Sabharwal, dalam panggilan darurat terakhirnya, mengatakan pesawat kehilangan daya dorong.

“Mayday… tidak ada daya dorong, kehilangan tenaga, tidak dapat mengangkat,” kata Sabharwal kepada kontrol lalu lintas udara, kurang dari satu menit setelah penerbangan dimulai.

ATC pun mencoba untuk menanggapi, namun pesawat menjadi sunyi. Tak lama kemudian, pesawat yang menuju London itu kehilangan ketinggian dengan cepat dan menabrak sebuah gedung medis di Ahmedabad. Tragedi ini merenggut nyawa semua penumpang kecuali satu orang, Vishwashkumar Ramesh (38), warga Leicester, Inggris.

Dalam wawancara dengan Hindustan Times, Ramesh menggambarkan momen mengerikan pasca-kecelakaan. Dia mengatakan bahwa setelah pesawat menghantam tanah, dirinya baru menyadari bahwa ia masih hidup.

Ia menggambarkan melihat sebuah lubang di badan pesawat dekat tempat duduknya. Kemudian, insting mengambil alih.

“Ketika saya bangun, ada mayat-mayat di sekeliling saya. Saya takut. Saya berdiri dan berlari. Ada serpihan pesawat di sekeliling saya. Seseorang memegang saya dan memasukkan saya ke dalam ambulans dan membawa saya ke rumah sakit,” ujarnya.

Vishwashkumar Ramesh mengalami cedera benturan di dada, mata, dan kaki.

Kapten Sabharwal adalah seorang pilot berpengalaman. Menurut Times of India, ia sudah 22 tahun sebagai pilot komersial, dan mencatat lebih dari 8.200 jam terbang di kokpit, meskipun jumlah sebenarnya mungkin lebih besar.

Sosoknya digambarkan sesama rekan pilot sebagai “pria yang sangat pendiam dan tekun” yang selalu “menundukkan kepala dan melakukan pekerjaannya”. Tetangganya kepada Indian Expressm mengatakan, ia hanya tinggal beberapa bulan lagi sebelum memasuki masa pensiun, dengan rencana merawat ayahnya yang berusia 90 tahun.

Sabharwal juga memiliki saudara perempuan di Delhi, yang putra-putranya adalah pilot komersial.

Sementara kopilotnya, Clive Kundar, juga pilot berpengalaman dengan 1.100 jam terbang, seperti dilaporkan Hindustan Times. Total, keduanya memiliki sekitar 9.000 jam terbang, menunjukkan tingkat profesionalisme tinggi dalam kokpit.

Kopilot Clive Kundar punya hubungan keluarga dengan bintang Bollywood Vikrant Massey. Menurut New Delhi TV, Massey mengunggah postingan di media sosial untuk mendukung korban kecelakaan, menyebut Kundar sebagai “putra paman saya.”

Melansir infoNews, kepolisian India mengumumkan jumlah korban tewas dalam tragedi pesawat Boeing 787-8 Dreamliner yang dioperasikan maskapai Air India kembali bertambah. Sejauh ini, total sedikitnya 279 jenazah telah ditemukan dari lokasi jatuhnya pesawat penumpang yang menimpa area permukiman pada penduduk di Ahmedabad.

Bertambahnya jumlah korban tewas itu, seperti dilansir AFP, Sabtu (14/6), diumumkan oleh seorang pejabat senior kepolisian kota Ahmedabad yang enggan disebut namanya.

Maskapai Air India mengatakan ada 242 penumpang dan awal di dalam pesawat yang mengudara ke Bandara Gatwick, London, pada Kamis (12/6) waktu setempat. Hanya satu penumpang yang berhasil selamat secara ajaib dalam kecelakaan tersebut.

Sebanyak 38 korban tewas lainnya kehilangan nyawa di darat ketika pesawat itu menghantam bangunan permukiman yang ada di dekat bandara kota Ahmedabad.

Profil Pilot Air India yang Jatuh

Korban Tewas Bertambah Jadi 279 Orang