Pengurus Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengaku diwajibkan membeli baju oleh Dinas Koperasi dan UKM (Diskop UKM) Pinrang. Baju tersebut diperuntukkan untuk kegiatan jalan sehat Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) sekaligus launching koperasi desa.
“Iya, jadi kami diminta membeli baju untuk kegiatan jalan sehat dan launching koperasi desa yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UKM Pinrang,” kata seorang pengurus koperasi desa inisial RH kepada infoSulsel, Rabu (25/6/2025).
RH memaparkan, harga baju ditetapkan mulai harga Rp 100 ribu hingga Rp 120 ribu. Setiap koperasi desa diminta untuk membeli 10 lembar baju.
“Harga baju itu Rp 100 ribu lengan pendek, Rp 120 lengan panjang. Jadi disampaikan melalui grup WhatsApp harus beli 10 baju tiap koperasi desa,” terangnya.
RH mengatakan baju tersebut akan dipakai saat acara jalan sehat Harkopnas. Sekaligus menjadi momentum untuk launching koperasi desa di Pinrang.
“Jadi itu baju nanti akan digunakan saat launching koperasi desa sekaligus memperingati Hari Koperasi Nasional yang ada jalan sehat dan dipakai baju itu ,” bebernya.
Menurut RH semestinya pihak Dinas Koperasi dan UKM Pinrang tidak memaksakan kegiatan mewah namun memanfaatkan pengurus koperasi desa untuk membeli baju kegiatan. Dia menilai kegiatan cukup melakukan launching dengan kegiatan secara sederhana.
“Kalau menurut saya tidak usah seolah-olah ini mau dibuat mewah sampai diwajibkan beli baju. Cukup buat sederhana saja launching karena tidak mengurangi esensi acara tanpa ada jalan santai dengan memakai baju begitu,” jelasnya.
Terpisah, Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kent Mukti Ali membantah tudingan pengurus koperasi desa di semua desa dan kelurahan diwajibkan membeli baju. Dia berdalih pembelian baju bersifat sukarela saja.
“Nda ada (wajibkan beli baju). Mereka tidak dipaksa, mau ikut atau tidak,” katanya.
