Usaha penggilingan daging di Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) ramai orderan saat Lebaran Idul Adha 2025. Omzetnya bisa meningkat hingga Rp 10 juta per hari.
“Omzet ada peningkatan lah. Alhamdulillah, bisa sekitar Rp 10 juta setiap hari. Kalau hari biasa itu kan lebih banyak pedagang bakso. Itu sekitar Rp 5-7 juta,” ungkap pemilik usaha giling daging, Irfan kepada infoSulsel, Senin (9/6/2025).
Irfan mengatakan, orderan giling daging meningkat hingga 70 persen karena momen Idul Adha. Konsumen ramai datang menggiling daging dari hasil kurban.
“Karena kan banyak yang dapat daging kurban. Estimasi peningkatannya sampai hari ketiganya sampai di angka 70 persen. Sudah ramai sejak satu hari setelah lebaran,” jelasnya.
Usaha giling daging itu juga menyiapkan bumbu untuk adonan bakso. Konsumen datang cukup membawa daging sapi yang siap diolah menjadi adonan bakso.
“Kita siapkan bumbu-bumbunya. Jadi orang cukup bawa daging saja. Kalau mau juga langsung masak adonan baksonya sisa bayar Rp 7 ribu per kilo lagi,” katanya.
Konsumen diberi nomor antrean untuk menggiling daging. Sehingga tidak ada pengunjung yang berebutan.
“Ada nomor antrean kita siapkan. Jadi tertib. Tidak saling mendahului,” tuturnya.
Sementara itu salah seorang konsumen, Munira mengatakan memilih menggiling daging kurbannya karena lebih praktis. Menurutnya, menggunakan jasa menggiling daging bisa langsung jadi adonan bahkan jadi bakso siap masak.
“Kebetulan kurban bersama keluarga, ada daging ini. Iya menggiling daging di sini lebih mudah. Sudah bisa langsung jadi bakso,” ujarnya.
“Sisa bawa daging. Tadi ada 3 kilo saya bayar Rp 81 ribu sama bumbunya. Lalu diolah tadi dikasi bundar itu bayar Rp 7 ribu per kilonya,” lanjut dia.
Dia mengaku ikut antrean sekitar 30 menit demi menggiling daging kurbannya. Namun dirinya mengatakan pelayanan penggilingan daging cukup baik.
“Antre tadi karena banyak orang. Tapi bagus ji pelayanannya,” tutup dia.