Pemuda bernama Rudi Salu (28) di Banggai, Sulawesi Tengah (Sulteng) mengaku menjadi korban begal oleh 6 orang pria bermasker ke warga hingga viral di media sosial. Usut punya usut, Rudi ternyata berbohong agar tidak dimarahi gegara telat menemui pacarnya.
Rudi mulanya berjanji menemui pacarnya di Kelurahan Nambo Padang, Kecamatan Nambo, Minggu (13/4) pagi. Namun ia baru berangkat ke lokasi yang dimaksud pada sore hari pukul 15.00 Wita.
“Bahwa ia (Rudi) sepakat berangkat menuju ke Kelurahan Nambo Padang untuk bertemu pacarnya jam 10.00 Wita. Akan tetapi saudara Rudi berangkat nanti jam 15.00 Wita,” ujar Kasat Reskrim Polres Banggai AKP Tio Tondy kepada wartawan, Selasa (15/4/2025).
Rudi yang datang terlambat lantas mengarang cerita jika dirinya menjadi korban begal di kawasan KM 8 arah selatan Kota Luwuk oleh 6 pria bermasker. Warga yang mendengar pengakuan Rudi kemudian mengunggah cerita tersebut ke Facebook.
“Dari akun tersebut, pemilik mengunggah bahwa seorang telah dibegal dengan cara dipukul dan dimintai sejumlah uang oleh 6 orang pria bermasker di KM 8 jalan arah Bandara Luwuk dari pukul 12.30 Wita hingga 17.00 Wita,” terangnya.
Tio mengaku langsung menyelidiki kasus tersebut setelah viral di media sosial. Setelah menemukan Rudi, pihaknya mendapati fakta bahwa isu begal tersebut merupakan karangan cerita yang dibuat Rudi dengan motif agar tidak dimarahi pacarnya.
“Rudi mengarang cerita agar kekasihnya tidak kecewa atau marah dengan mengatakan bahwa dalam perjalanan ia dibegal oleh sekelompok orang tak dikenal,” bebernya.
Rudi yang sempat diperiksa di Mapolres Banggai telah meminta maaf atas informasi bohong yang diceritakannya itu. Selain itu, pemilik akun Facebook yang mengunggah cerita Rudi juga telah menghapus postingannya.
Tio meminta agar Rudi tidak mengulangi perbuatannya karena telah membuat gaduh. Dari kejadian ini, pihaknya turut mengimbau warga agar tidak mudah percaya dengan isu-isu yang beredar di media sosial.
“Kami mengimbau masyarakat untuk lebih bijak lagi dalam menyikapi informasi yang beredar di media sosial. Saring dulu informasi sebelum di-sharing. Pastikan informasinya valid,” imbuh Tio.