Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) mempercepatkan pembangunan 9 Sekolah Rakyat permanen yang tersebar di kabupaten dan kota di Sulsel. Salah satunya akan dibangun di kawasan Gelanggang Olahraga (GOR) Sudiang, Makassar.
Sekolah Rakyat merupakan program Presiden Prabowo Subianto yang mencakup jenjang SD, SMP hingga SMA dengan pendekatan pendidikan berasrama atau boarding school. Program ini memberikan pendidikan layak, aman, dan terjangkau bagi anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sulsel, Abd Malik Faisal mengatakan, Pemprov Sulsel akan menyiapkan lahan untuk mendukung pembangunan Sekolah Rakyat. Dokumen administrasi pembangunannya juga tengah diproses.
“Hal ini sebagai wujud komitmen Pemerintah Provinsi Sulsel untuk mensukseskan program Bapak Presiden. Tadi kita membahas terkait aset kesiapan lahan, pengurusan amdal, dan hal lainnya,” ujar Malik dalam keterangannya, Minggu (23/11/2025).
Pemprov Sulsel juga menggelar rapat koordinasi terkait konstruksi Sekolah Rakyat yang dipimpin oleh Sekda Sulsel Jufri Rahman pada Jumat (21/11). Rapat ini bertujuan memperkuat proses pelaksanaan konstruksi melalui koordinasi lintas sektor.
Pembahasan difokuskan pada kepastian kesiapan lahan, kesesuaian kebutuhan, hingga percepatan proses penghapusan aset yang berada di area pembangunan Sekolah Rakyat. Di Sulsel, terdapat sembilan titik lokasi pembangunan Sekolah Rakyat yang dikerjakan oleh pemerintah pusat.
Adapun sembilan lokasi yang disasar untuk pembangunan Sekolah Rakyat, yakni Makassar, Sidrap, Wajo, Soppeng, Toraja, Barru, Takalar, Sinjai dan Bone. Salah satu lokasi berada di GOR Sudiang yang memanfaatkan lahan milik Pemprov Sulsel.
“Kita semua berharap, Pelaksanaan Pembangunan 9 Sekolah Rakyat Permanen di Sulsel bisa berjalan sesuai jadwal dan tidak ada lagi hambatan,” sebut Malik.
Saat ini, pembelajaran Sekolah Rakyat sementara berlangsung di Gedung BPSDM Sulsel di Jalan Sultan Alauddin. Sembilan pembangunan sekolah permanen dirancang untuk menggantikan 16 Sekolah Rakyat rintisan yang kini beroperasi di 12 kabupaten/kota dengan total 1.750 siswa dari jenjang SD, SMP, hingga SMA.
