Pemkab Tolitoli menetapkan status tanggap darurat bencana buntut banjir di Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah (Sulteng). Penetapan ini menyusul banjir yang terjadi di Lima kelurahan yakni Tuweley, Baru, Nalu, Tambun, dan Panasakan.
Status tanggap darurat ini berlaku selama 7 hari, terhitung sejak 27 Oktober hingga 2 November 2025. Penetapan ini dilakukan untuk mempercepat penanganan dampak bencana di area banjir.
“Keputusan ini diambil berdasarkan hasil kaji cepat Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Tolitoli yang menunjukkan tingginya dampak banjir dan potensi bencana susulan,” kata Bupati Tolitoli Hi Amran Hi Yahya dalam keterangannya, Selasa (28/10/2025).
Dalam Surat Keputusan Bupati Tolitoli Nomor: 360/656/BPBD/2025 yang ditandatangani Amran, terdapat sejumlah pertimbangan dalam menetapkan status tanggap darurat banjir ini. Salah satunya, mempertimbangkan peringatan dini BMKG mengenai cuaca ekstrem.
“Peringatan dini BMKG tentang kewaspadaan terhadap cuacai ekstrem yang meliputi intensitas hujan, kilat/petir, serta angin untuk seluruh wilayah Kabupaten Tolitoli,” demikian isi surat keputusan tersebut.
Sebelumnya, BPBD Sulteng mencatat sebanyak 1.345 rumah warga terendam banjir di Kecamatan Baolan. Bencana alam ini mengakibatkan 139 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi.
“Banjir mengakibatkan rumah warga, fasilitas umum, serta sarana pendidikan dan ibadah terendam air,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus dalam keterangannya, Senin (27/10) malam.
Dari data BPBD Sulteng, banjir merendam lima kelurahan di Kecamatan Baolan. Lima kelurahan terdampak, yakni Tuweley, Baru, Nalu, Tambun, dan Panasakan.
Banjir merendam 328 rumah di Kelurahan Tuweley, 307 rumah di Baru, 215 rumah di Nalu, 249 rumah di Tambun dan 246 rumah di Panasakan. Ratusan warga terdampak terpaksa mengungsi ke tempat aman.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
“Total pengungsi sebanyak 139 KK, masing-masing 110 KK di Kelurahan Tuweley, 5 KK di Kelurahan Baru, dan 24 KK di Kelurahan Tambun. Saat ini air sudah surut dan warga sudah kembali membersihkan rumah masing-masing,” ujarnya.
BPBD juga masih menyiagakan petugas untuk membantu warga membersihkan rumah dan menyalurkan bantuan logistik.
“Yang dibutuhkan saat ini adalah logistik, air bersih, serta normalisasi sungai untuk mencegah banjir susulan,” tambah Akris.







