Pemilik KM Barcelona V mengaku belum mengetahui penyebab pasti kapal tersebut terbakar di perairan Kepulauan Talise, Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut). PT Surya Pasifik Indonesia yang menaungi kapal tersebut kini menunggu hasil penyelidikan polisi.
“Ini yang terinformasi dari kami ini adalah asal api dari kamar penumpang. Namun lebih persisnya, lebih tepatnya kami menunggu proses hukum kepolisian,” kata perwakilan Divisi Humas PT Surya Pasifik Indonesia, Ridwan Faluga kepada wartawan, Senin (21/7/2025).
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Ridwan mengaku pihaknya tidak mau berspekulasi terkait penyebab kebakaran KM Barcelona V. Pihaknya tak ingin memberikan keterangan sebelum ada hasil penyidikan dari kepolisian.
“Kami takut berspekulasi bahasa, statement, jangan sampai membuat orang tersinggung sehingga menimbulkan masalah-masalah yang nantinya menghambat, mengganggu tatanan hubungan emosional orang Sulawesi Utara,” katanya.
Terkait nakhoda kapal yang diperiksa, ia juga menyerahkan kepada Polda Sulut untuk melakukan langkah-langkah hukum. Pihaknya juga menyiapkan armada khusus untuk menjaga kapal Barcelona yang terbakar agar bisa diidentifikasi.
“Sampai saat ini kami ada armada yang kami utus di sana KM Finisian itu suruh menjaga kapal agar tidak ada masyarakat bersentuhan langsung dengan fisik kapal yang terbakar, agar supaya mempermudah identifikasi pihak kepolisian,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, KM Barcelona V terbakar di perairan Pulau Talise, Minahasa Utara pada Minggu (20/7). Basarnas melaporkan total ada 580 korban dalam insiden.
“Jumlah korban 580 orang, (rinciannya) selamat 575 orang, meninggal dunia 3 orang dan dalam pencarian 2 orang,” kata Humas Basarnas Manado Nuriadin Gulemeng kepada infocom, Senin (21/7).
Nuriadin mengatakan dua korban hilang masih dalam pencarian. Pihaknya belum memastikan kondisi kedua korban tersebut.
“(Korban kebakaran KM Barcelona) yang 2 belum bisa masuk MD (meninggal dunia),” ungkap Nuriadin.
