Pria berinisial EB yang merupakan pelaku pembunuhan guru bernama Melani Wamea (31) ditangkap di , Papua Pegunungan. Pelaku kini diamankan di Mapolres Yahukimo untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Cahyo Sukarnito mengatakan, pelaku diamankan setelah diserahkan oleh masyarakat Distrik Holuwon kepada aparat kepolisian pada Minggu (28/12/2025). Penyerahan pelaku melibatkan aparat kampung, unsur pemerintah daerah serta anggota DPR.
“Polda Papua memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat Distrik Holuwon yang telah berperan aktif membantu kepolisian, sehingga pelaku bersedia menyerahkan diri. Ini merupakan bentuk kesadaran hukum masyarakat dan wujud nyata sinergi antara Polri dan warga,” ucap Cahyo dalam keterangannya.
Cahyo melanjutkan, pelaku lebih dulu diperiksa Satreskrim Polres Yahukimo sebelum akhirnya diamankan. Pelaku EB lalu menjalani pemeriksaan kesehatan di RSUD Dekai.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Hasil pemeriksaan awal menyatakan pelaku EB dalam kondisi sehat jasmani dan rohani. Saat ini pelaku berada di ruang Satreskrim Polres Yahukimo untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.
“Penyidik tengah melengkapi administrasi penyidikan guna memastikan proses hukum berjalan secara profesional, transparan, dan sesuai ketentuan perundang-undangan,” jelasnya.
Cahyo menuturkan, penyidik masih mendalami keterlibatan EB dalam kasus pembunuhan guru tersebut. Polisi belum memastikan pelaku merupakan anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB).
“Belum bisa dipastikan (pelaku merupakan anggota KKB). Karena tadi saat mau dilaksanakan pendalaman terkendala bahasa,” imbuh Cahyo.
Namun Cahyo menegaskan Polda Papua berkomitmen menuntaskan setiap perkara pidana secara bertanggung jawab. Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk mendukung penegakan hukum demi terciptanya situasi kamtibmas yang aman dan kondusif di Papua.
“Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara kepolisian dan masyarakat sangat penting dalam menjaga keamanan serta mewujudkan keadilan,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, pembunuhan guru itu terjadi di Kampung Holuwon, Distrik Holuwon, Yahukimo pada Jumat (10/10). Korban dibunuh saat hendak mengikuti kegiatan penanaman pohon yang digelar sekolah.
Saat rombongan guru dan siswa itu sampai di lokasi, seorang siswa melihat ada sosok mencurigakan membawa parang dan panah di bawah bukit. Kedua orang itu diduga hendak memalang jalan.
“Saksi kemudian menuruni bukit untuk memastikan informasi tersebut. Namun, di tengah perjalanan, saksi mendengar suara rintihan dan teriakan minta tolong dari arah bawah bukit,” kata Kapolres Yahukimo AKBP Zet Saalino, Sabtu (11/10).
Saat dicek, korban ditemukan dalam kondisi kritis dengan luka tikam di tubuhnya. Korban sempat diterbangkan ke Wamena lalu ke Jayapura untuk mendapat perawatan di rumah sakit. Namun korban dinyatakan meninggal dunia saat tiba di RS Bhayangkara Jayapura.
