Pembentukan koperasi merah putih di Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) yang sempat ricuh, viral di sosial media. Terjadi saling lempar botol antara kepala desa dan anggota BPD.
“Iya benar (ricuh), ada kesalahpahaman antara anggota BPD dan kepala desa,” kata Kapolres Konawe Selatan AKBP Febry Sam dalam keterangannya, Selasa (27/5/2025).
Kericuhan terjadi di Balai Desa Tetesingi, Kecamatan Mowila, Konawe Selatan, Senin (26/5) siang. Untungnya, polisi bisa segera melakukan tindakan preventif dengan menenangkan warga.
“Kegiatan bisa berlangsung kembali dan selesai dengan situasi kondusif,” ujarnya.
Febry mengungkapkan terjadi kesalahpahaman antara anggota BPD, Matius dan kepala desa Tetesingi, Ahmad Yani. Awalnya, warga mengajukan nama-nama anggota calon koperasi kepada kepala desa.
“Jadi masing-masing dusun mengajukan nama-nama anggota calon kepada kepala desa,” ujar dia.
Namun saat penentuan anggota, nama-nama yang diajukan tidak sesuai dengan keputusan yang disampaikan kepala desa. Warga pun protes mempertanyakan ketidaksesuaian itu.
“Dengan adanya kejadian itu, Matius mempertanyakan kepada kepala desa, kenapa lain nama yang diajukan lain pula yang dibacakan,” beber dia.
Yani berdalih nama-nama yang dibacakan merupakan orang yang layak diangkat menjadi pengurus. Febry mengatakan warga pun lalu mempertanyakan alasan kepala desa meminta pengusulan nama.
“Kepala Desa Tetesingi tersinggung adanya tanya jawab itu, lalu melemparkan botol air minum ke arah anggota BPD sehingga terjadi saling lempar,” tuturnya.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Untungnya polisi bisa segera mengantisipasi kericuhan agar tidak meluas. Setelah digelar rapat penentuan, terpilih sebanyak enam anggota koperasi merah putih Desa Tetesingi.
“Untuk penentuan ketua dan anggota dilaksanakan secara tertutup malam ini oleh para calon yang sudah ditentukan kepala desa,” pungkasnya.
