Pelatih Malut United Kecam Aksi Rasis ke Yakob-Yance Sayuri

Posted on

Pelatih Malut United FC Imran Nahumarury mengecam atas aksi rasisme yang diterima oleh dua pemainnya yakni Yakob Sayuri dan Yance Sayuri di media sosial Instagram. Imran menegaskan tindakan rasisme harus benar-benar dihilangkan dari sepakbola.

“Yang pasti tidak ada ruang bagi pelaku rasis di sepakbola. Saya sangat sayangkan atas kejadian ini,” kata Imran Nahumarury kepada infocom, Rabu (7/5/2025).

Pelatih asal Tulehu itu juga mengaku sangat mendukung atas langkah hukum yang ditempuh oleh kedua pemain tersebut terhadap kasus ini. Menurut Imran, itu adalah keputusan yang tepat untuk memberi pelajaran bagi pelaku rasisme.

“Dan apa yang ditempuh oleh Yasa sama Yance melaporkan ke pihak kepolisian itu sangat tepat. Saya sangat support,” ungkapnya.

Juru taktik berusia 46 tahun itu juga berharap, aksi rasisme tidak terjadi kembali di sepakbola Indonesia maupun dunia. Dia ingin tindakan-tindakan seperti ini bisa segera dihilangkan.

“Yang pasti tidak ada lagi seperti ini kemudian hari,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Yakob dan Yance Sayuri melaporkan 6 akun Instagram yang diduga melakukan tindakan rasisme ke Polda Maluku Utara, Selasa (6/5). Yakob dan Yance ingin para pelaku mendapat hukuman atas tindakan tersebut.

“Soalnya dari sosial media mereka menghina, mengejek, terus dari media sosial mereka mau minta maaf, tidak segampang itu. Dan saya mau memproses ini lebih lanjut lagi,” kata Yance Sayuri kepada wartawan di Polda Maluku Utara, Kota Ternate, Selasa (6/5).

Keenam akun Instagram yang dilaporkan itu yakni @anggarama88, @gcattur, @hadifikri04, @pikz97_, @kadekagung45, serta @rio.ramadani_. Aduan tersebut tertuang dalam Laporan Polisi nomor STPL/39/V/2025/SPKT/Polda Malut.

Keenam akun tersebut diduga telah melanggar Pasal 28 Ayat 1 Undang-Undang ITE. Mereka terancam hukuman pidana selama maksimal 6 tahun atau denda Rp 1 miliar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *