Pantai di Anjungan Cempae Dipenuhi Sampah Kayu, Warga Keluhkan Tidak Tertangani

Posted on

Pantai di dekat Anjungan Cempae, Kota , Sulawesi Selatan (Sulsel), dipenuhi sampah kayu. Sampah kayu itu sudah bertumpuk dan tidak tertangani selama sebulan lebih.

Pantauan infoSulsel di lokasi, Selasa (22/4/2025), tampak sepanjang tanggul pantai dipenuhi sampah plastik dan kayu. Sampah paling banyak menumpuk di dekat batu pemecah ombak samping Anjungan Cempae.

Pantai yang dipenuhi sampah itu juga menjadi lokasi parkir perahu bagi nelayan. Tumpukan sampah itu membuat nelayan kesulitan memarkir perahunya.

“Sudah sebulan lebih itu belum ada pembersihan lagi. Biasanya kalau kencang ombak ada lagi menumpuk sampah di sini,” ungkap salah seorang warga Ahmad saat ditemui infoSulsel di lokasi.

Ahmad melanjutkan, sampah itu kebanyakan kiriman dari daerah lain. Pasalnya sampah semakin menumpuk jika ombak dan angin berhembus ke darat.

“Kalau kencang ombak dan angin barat itu semakin banyak sampah datang. Bukan warga di sini yang buang. Tapi mengganggu juga kalau kotor laut. Ada perahunya nelayan di sini,” ujarnya.

Sementara itu, Camat Soreang Awaluddin mengatakan, tumpukan sampah di laut itu sudah sering ditangani. Namun sampah kembali menumpuk kalau angin dan ombak kencang.

“Sudah sering kita intervensi. Berulangkali. Karena itu kan sampah kiriman. Terbawa ombak dari daerah lain,” katanya.

Awaluddin mengaku kebersihan pantai Cempae itu selalu menjadi perhatian Pemkot. Dia menyebut sudah berkali-kali dilakukan kerja bakti tingkat kota hingga kelurahan.

“Kita biasa kolaborasi dengan TNI dan Polri juga. Ya memang ini harus pakai alat berat,” imbuhnya.

Dia menuturkan Pemkot pernah melakukan penanganan dengan mengerahkan alat berat. Namun, setelah pantai bersih, sampah kembali bertumpuk kalau ombak dan angin berhembus kencang dari arah barat.

“Susah di sini. Sering kali mi ditangani pakai alat berat juga tapi masih terus menumpuk sampah,” tuturnya.

Awaluddin mengatakan solusi agar sampah kayu tidak menumpuk harus dipasang jaring menahan sampah. Namun ia mengaku terkendala karena pantai itu juga dimanfaatkan nelayan untuk memarkir perahu.

“Bagus itu kalau dipasangi jaring. Supaya bisa kita setiap hari angkut. Tapi susah juga karena ada perahu nelayan di situ,” jelasnya.

Pemkot Parepare belum menjadwalkan pembersihan lagi. Namun Awaluddin memastikan tumpukan sampah itu selalu menjadi perhatian dan segera dibersihkan.

“Kalau dekat-dekat ini belum ada rencana pembersihan. Tapi pasti kita lakukan,” pungkasnya.