Ortu di Parepare Protes Anaknya Ditolak SPMB Domisili, Disdik Akui Salah Data

Posted on

Orang tua murid di Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), bernama Lia, protes gegara anaknya tidak lulus Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) jalur domisili di SD Negeri 5 Parepare. Dia mengklaim jarak rumahnya memenuhi syarat SPMB jalur domisili.

“Intinya saya protes karena anak saya sudah memenuhi syarat jarak dan usia. Sementara ada juga yang lulus jaraknya lebih jauh dari anak saya. Umurnya juga lebih muda,” kata Lia kepada infoSulsel, Jumat (27/6/2025).

Lia menjelaskan, anaknya didaftar di SD Negeri 5 Parepare, Jalan Anggrek, Kelurahan Mallusetasi, Kecamatan Ujung. Dalam sistem, jarak sekolah dari rumah Lia itu 509 meter. Umur anaknya 6 tahun lewat 7 bulan.

“Jarak rumah ku itu 509 meter. Saya tinggal di Jalan Syamsul Bahri. Satu kecamatan dengan SDN 5. Umur anak saya 6 tahun 7 bulan 10 hari. Ada yang lulus justru umurnya 6 tahun pas,” jelasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Parepare, Makmur, menjelaskan kewenangan untuk menerima itu ada di pihak sekolah. Ortu calon murid bisa mengakses di SPMB terkait jumlah pendaftar, jarak dan umur calon murid.

“Jadi di sistem ini kami siapkan untuk SD itu memberikan informasi kepada sekolah, jumlah pendaftar, lengkap dengan jarak dan umurnya. Tetapi kewenangan untuk yang mana dia mau terima itu ada di sekolah,” jelasnya.

Makmur mengakui ortu yang protes soal anak tak lulus jalur domisili karena ada kesalahan pendataan. Dia mengatakan, akan memberi solusi kepada ortu sampai jadwal pendaftaran ulang.

“Menurut penyampaiannya tadi Ibu Kepala Sekolah ada sedikit miss pendataan terkait dengan anaknya Pak Pardi (suami Lia). Ini kita berusaha, jika nanti sampai hari Kamis, ini kan pendaftar ulang sampai hari Kamis, mudah-mudahan bisa diakomodir di situ,” ujarnya.

Jika nanti belum ada solusi saat jadwal pendaftaran ulang, Makmur akan meminta untuk penambahan siswa secara khusus. Nantinya, anak dari Lia akan tetap bisa diterima.

“Saya sudah berkomunikasi dengan BBPMP untuk dimintakan khusus (penambahan murid). Jadi tadi saya sudah perintahkan staf untuk bersurat,” pungkasnya.

Protes ortu calon murid terkait SPMB itu juga menjadi perhatian Inspektorat. Pihak inspektorat sudah mendatangi Disdikbud untuk mempertanyakan terkait protes ortu soal SPMB.

“Belum ada audit ya. Ini baru menggali informasi. Belum ada (hasilnya). Kita baru mau minta petunjuk pimpinan (Wali Kota),” ungkap Plt Inspektur Derah Parepare, Eko W Ariyadi.