Niat Puasa 1, 9, dan 10 Muharram Lengkap Arab-Latin, Yuk Amalkan!

Posted on

Umat muslim dianjurkan mengerjakan puasa sunah pada tanggal 1, 9, dan 10 Muharram. Sebelum menjalankan amalan ini, penting untuk mengetahui bacaan niatnya sebagai bentuk kesungguhan hati dalam menjalankan ibadah.

Lantas, bagaimana bacaan niat puasa 1, 9, dan 10 Muharram?

Menukil buku Menggapai Berkah di Bulan-bulan Hijriyah karya Siti Zumratus Sa’adah, puasa di bulan Muharram merupakan yang paling utama setelah puasa Ramadan. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ.

Artinya: “Puasa yang paling utama setelah bulan Ramadhan adalah bulan Allah Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR. Muslim)

Nah, bagi infoers yang hendak mengamalkannya, berikut niat puasa 1, 9, dan 10 Muharram lengkap Arab, Latin, dan artinya. Simak, yuk!

Di bulan Muharram terdapat beberapa jenis puasa sunah yang dianjurkan. Di antaranya adalah puasa pada tanggal 1 Muharram, puasa Tasu’a pada 9 Muharram, dan puasa Asyura pada 10 Muharram.

Dikutip dari buku Meraih Surga dengan Puasa oleh H Herdiansyah Achmad LC, berikut bacaan niat masing-masing puasa:

Bacaan niat puasa 1 Muharram yakni:

نَوَيْتُ صَوْمَ الشَّهْرِ الْمُحَرَّمِ سُنَّةَ لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma-sy-syahri-l-muharrami sunnata-lillaahi ta’aala.

Artinya: “Saya berniat puasa bulan Muharram sunnah karena Allah Ta’ala.”

Puasa yang dilaksanakan pada 9 Muharram disebut juga dengan puasa Tasu’a. Adapun niat puasa Tasu’a 9 Muharram adalah:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ تَاسُعَةَ سُنَّةَ لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma yauma tasu’ata sunnata-lillâhi ta’ala.

Artinya: “Saya berniat puasa Tasu’a sunah karena Allah Ta’ala.”

Puasa pada 10 Muharram juga disebut dengan puasa Asyura. Adapun niat puasa Asyura pada 10 Muharram adalah:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَأَ سُنَّةَ لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma yauma ‘asyûra-a sunnata-lillâhi ta’ala.

Artinya: “Saya berniat puasa Asyura sunah karena Allah Ta’ala.”

Berdasarkan Kalender Hijriah Tahun 2025 terbitan Kementerian Agama RI, 1 Muharram 1447 H jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025. Sementara, puasa Tasu’a pada 9 Muharram 1447 H bertepatan dengan Sabtu, 5 Juli 2025.

Kemudian, puasa Asyura 10 Muharram 1447 H jatuh pada Minggu, 6 Juli 2025. Supaya lebih jelas, berikut jadwal puasa 1, 9, dan 10 Muharram 2025:

Seperti yang disebutkan sebelumnya, berpuasa di bulan Muharram merupakan yang paling utama setelah puasa Ramadhan. Puasa di bulan ini pada tanggal 1, 9, dan 10 Hijriah memiliki keistimewaannya masing-masing.

Menukil buku Menggapai Berkah di Bulan-bulan Hijriah, berpuasa pada 1 Muharram merupakan bentuk mengawali sesuatu dengan kebaikan. Dengan mengamalkan puasa ini, seorang muslim bisa mendapatkan pengampunan dosa.

Sebagaimana diriwayatkan Hafshah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa berpuasa di hari terakhir dari bulan Dzulhijjah dan juga hari pertama dari bulan Muharram, maka Allah akan menjadikannya sebagai penghapus atas dosa selama lima puluh tahun, dan puasa sehari di bulan Muharram sebagai penghapus atas dosa selama tiga puluh hari.”

Mengutip buku Rahasia Puasa Sunah karya Ahmad Syahirul Alim Lc MPdI, puasa 9 Muharram atau puasa Tasu’a sendiri merupakan puasa yang diperintahkan oleh Nabi SAW untuk membedakan umat muslim dengan kaum Yahudi dan Nasrani. Rasulullah SAW bersabda:

فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ صُمْنَا يَوْمَ التَّاسِعَ

Artinya: “Jika datang tahun yang akan datang, insya Allah kita akan berpuasa (juga) hari kesembilan.” Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu berkata: “Maka tidak pernah datang tahun berikutnya karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam telah wafat.”
(HR. Muslim)

Berdasarkan hadits tersebut, jumhur ulama menganjurkan untuk berpuasa pada hari kesembilan dilanjutkan dengan hari kesepuluh atau Asyura.

Puasa Asyura pada 10 Muharram sendiri disebut sebagai puasanya para nabi. Dengan mengerjakan puasa ini, umat muslim bisa memperoleh ampunan dari Allah SWT dan dapat menutupi dosa setahun yang lalu.

Keutamaan itu dijelaskan Rasulullah SAW dalam sabdanya:

وَصِيَامُ يَوْمٍ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

Artinya: “Dan puasa Asyura di sisi Allah Ta’ala akan menutupi (dosa-dosa) satu tahun yang telah berlalu.” (HR. Muslim)

Itulah niat puasa 1, 9, dan 10 Muharram lengkap Arab, Latin, dan artinya. Jangan lupa diamalkan, ya!

Niat Puasa 1, 9, dan 10 Muharram

1. Niat Puasa 1 Muharram

2. Niat Puasa Tasu’a (9 Muharram)

3. Niat Puasa Asyura (10 Muharram)

Jadwal Puasa 1, 9, dan 10 Muharram 1447 H/2025 M

Keistimewaan Puasa di Bulan Muharram

1. Keistimewaan Puasa 1 Muharram

2. Keistimewaan Puasa 9 Muharram (Tasu’a)

3. Keistimewaan Puasa 10 Muharram (Asyura)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *