Niat dan Keutamaan Puasa Arafah beserta Waktu Pelaksanaannya

Posted on

Puasa Arafah merupakan puasa sunnah yang dilaksanakan pada Hari Arafah atau 9 Dzulhijjah. Amalan sunnah ini sangat dianjurkan bagi umat Islam.

Dikutip dari buku “Panduan Puasa” oleh Fakhrizal Idris, umat muslim yang melaksanakan puasa Arafah akan dihapuskan dosa setahun sebelumnya dan setahun setelahnya. Sebagaimana dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ

Artinya: “Menghapuskan dosa setahun sebelumnya dan setahun setelahnya.” (HR. Muslim 1162)

Bagi infoers yang hendak melaksanakan amalan sunnah ini, berikut ini bacaan niat puasa Arafah lengkap dengan keutamaannya.

Yuk disimak!

Mengutip buku “Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa” oleh Nur Solikhin, bacaan niat puasa Arafah pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan niat puasa lainnya. Perbedaannya hanya terletak pada penyebutan jenis puasanya.

Berikut adalah bacaan niat puasa Arafah:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma ‘arafata sunnatan lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Saya berniat puasa ‘arafah sunnah karena Allah.”

Mengutip buku “Rahasia Puasa” Sunnah oleh Ahmad Syahirul Alim Lc MPd, puasa Arafah memiliki sejumlah keutamaan bagi yang menjalankannya. Untuk itu, setiap muslim dianjurkan agar berusaha mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala dengan berbagai ibadah pada hari-hari tersebut.

Sebagaimana dalam hadits Rasulullah SAW bersabda:

مَا مِنْ أَيَّامِ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ فَقَالُوا يَا رَسُولَ الله وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

Artinya: “Tidak ada hari-hari yang amal saleh padanya lebih dicintai Allah dari hari-hari ini, yaitu sepuluh hari pertama (Dzulhijjah)”, para sahabat bertanya: “Tidak juga jihad wahai Rasulullah?” Ia menjawab: “Tidak juga jihad, kecuali seorang yang keluar (berjihad) dengan harta dan jiwanya, kemudian tidak satu pun yang kembali.” (HR. Tirmidzi dan Abu Daud)

Dikisahkan bahwa Said bin Jubair RA selalu beribadah dengan keras tiap sepuluh hari pertama Dzulhijjah hingga puncak kemampuannya. Rasulullah SAW bahkan menganjurkan kepada kita untuk banyak membaca tahlil, tahmid, dan takbir.

Dalam hadits riwayat Thabrani, Rasulullah SAW bersabda:

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبُّ إِلى اللهِ فِيهِنَّ الْعَمَلُ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ أَيَّامُ الْعَشْرِ ، فَأَكْثَرُوا فِيهِنَّ التَّكْبِيرُ وَالتَّهْلِيلُ وَالتَّحْمِيدُ

Artinya: “Tidak ada hari-hari yang paling agung di sisi Allah dan paling dicintai amalan padanya, selain ayyamul-‘asyr (sepuluh hari pertama Dzulhijjah) maka perbanyaklah padanya tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir.” (HR. Thabrani)

Seperti diketahui, puasa Arafah dilaksanakan setiap tanggal 9 Dzulhijjah dalam kalender Hijriah. Pada tahun 2025, puasa ini jatuh pada hari Kamis, 5 Juni.

Penetapan tanggal tersebut merujuk pada hasil sidang isbat yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Melalui sidang tersebut, 1 Dzulhijjah 1446 H ditetapkan jatuh pada 28 Mei 2025.

Dengan perhitungan tersebut, 9 Dzulhijjah bertepatan dengan 5 Juni 2025. Oleh karena itu, umat Islam dapat menjalankan puasa Arafah pada hari tersebut.

Demikianlah ulasan mengenai niat dan keutamaan puasa Arafah beserta waktu pelaksanaannya. Semoga membantu, ya!

Bacaan Niat Puasa Arafah

Keutamaan Puasa Arafah

Waktu Pelaksanaan Puasa Arafah