Kasus nama alumni Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), diganti dengan orang lain di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), ternyata tidak hanya menimpa lulusan Teknik Sipil Ayu Amanda. UHO mengaku persoalan ini sudah kerap terjadi.
“Sebenarnya bukan kasus pertama kali, sudah ada beberapa kasus lain yang serupa,” ungkap Wakil Rektor II UHO Kendari Prof Ida Usman kepada wartawan, Senin (30/12/2025).
Ida tidak menjelaskan lebih jauh sejumlah kasus yang sudah pernah terjadi sebelumnya. Namun dia mengaku persoalan ini di luar kewenangan Pusat Informasi dan Teknologi (Pustik) UHO Kendari.
“Sebenarnya tayangan di PDDikti itu dikendalikan oleh admin di sana (admin PDDikti). Itu di luar kendali Pustik UHO,” ucapnya.
Dia menjelaskan, UHO Kendari hanya sebatas mengirimkan data akademik mahasiswa ke pangkalan data. Data-data mahasiswa kemudian diproses admin PDDikti.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
“Pustik UHO hanya mengirim data dalam bentuk feeder, meliputi data mahasiswa, dosen, mata kuliah, hingga nilai. Setelah data terkirim, pengelolaannya berada di bawah kewenangan admin PDDikti pusat,” paparnya.
UHO Kendari mengaku sudah menerima laporan alumni Teknik Sipil, Ayu Amanda. Aduan dari alumni itu sudah diteruskan ke PDDikti agar data yang bersangkutan kembali diubah.
“Yang bersangkutan sudah melapor di Pustik UHO dan sudah diteruskan ke admin PDDikti, tapi sampai sekarang belum berubah,” kata Ida.
Sebelumnya diberitakan, persoalan nama alumni UHO Kendari hilang di PDDikti viral di media sosial. Ayu Amanda Putri selaku korban mengeluhkan nomor induk mahasiswa miliknya telah berganti dengan nama orang lain bernama Basri.
UHO Kendari menduga alumni tersebut menjadi korban praktik ilegal oknum tidak bertanggung jawab. UHO menduga ada admin siluman yang meretas sistem PDDikti sehingga sulit kampus sulit melakukan antisipasi.
“Kami tidak tahu siapa yang memasukkan data tersebut. Bisa saja ada admin siluman, atau bahkan sistem PDDikti diretas. Kejadian seperti ini sangat sulit diantisipasi oleh pihak kampus,” jelas Ida.







