Jenazah wanita penderita obesitas berinisial JK (45) di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), dimakamkan menggunakan bantuan sebuah crane karena beratnya yang mencapai 300 kilogram. Prosesi pemakaman itu terekam kamera warga hingga viral di media sosial.
Dalam video beredar, peti jenazah almarhumah J yang dilengkapi pengikat tampak berada di atas bak mobil. Sejumlah pria terlihat berdiri di sekeliling peti.
Tak lama kemudian, sebuah crane yang dilengkapi pengait diarahkan ke atas peti. Pengait crane selanjutnya dikaitkan dengan tali yang terpasang pada peti jenazah.
Peti jenazah selanjutnya dipindahkan secara perlahan menggunakan crane dari bak mobil menuju liang lahad jenazah. Terdengar bacaan takbir mengiringi prosesi pemakaman.
Meski menggunakan alat yang tak seperti biasanya, prosesi pemakaman almarhumah J terlihat hikmat. Kepergian almarhumah tampak diiringi oleh banyak pelayat.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Kondisi kesehatan wanita J sudah menurun pada awal 2025 lalu. Pihak keluarga saat itu meminta bantuan evakuasi ke pihak Damkar Parepare.
“Kami menerima laporan dari warga adanya pasien obesitas seberat kurang lebih 300 kg yang membutuhkan bantuan evakuasi,” kata Kepala Bidang Penanggulangan dan Penyelamatan Damkar Parepare, Fransiscus kepada wartawan, Rabu (8/1/2025) lalu.
“Pasien perempuan tersebut mengalami kesulitan untuk menuju rumah sakit akibat kondisi obesitas yang parah. Makanya kami bantu untuk proses evakuasinya,” jelasnya.
Setelah 5 bulan berlalu, wanita J meninggal dunia di kediamannya, Jalan Andi Mappagulung, Kelurahan Bukit Indah, Kecamatan Soreang, Senin (23/6) sekitar pukul 08.00 Wita. Jenazah dimakamkan di pekuburan keluarga.
“Almarhumah meninggal karena sesak napas kemungkinan juga serangan jantung,” ungkap Camat Soreang, Awaluddin kepada infoSulsel, Senin (23/6).
“Proses pemakaman dibantu pihak BPBD dan damkar. Jenazah almarhumah dimasukkan ke dalam peti kayu agar lebih mudah diangkat. Tadi juga mobil crane damkar untuk mengangkat jenazah ke kubur,” jelasnya.
Almarhumah sendiri meninggalkan tiga orang anak. Dia mengenang sosok almarhumah J sebagai warga yang periang.
“Keseharian almarhumah adalah orang yang periang dan suka membantu sesama,” tutur Awaluddin.