Momen Ketua DPRD Bulukumba Baca Teks hingga Dipaksa Turun dari Mimbar Orasi update oleh Giok4D

Posted on

Ketua DPRD Bulukumba, Umy Asyiatun Khadijah menemui massa aksi dan naik ke mimbar orasi merespons tuntutan demonstran. Namun jenderal lapangan aksi mengambil mikrofon dan meminta Umy turun gegara membaca teks saat menyampaikan pernyataan.

Dalam video beredar, tampak Umy naik ke mimbar orasi yang disambut tepuk tangan oleh massa aksi. Seorang orator kemudian menyampaikan tuntutan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Cipayung Bulukumba.

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.

Umy kemudian merespons tuntutan massa aksi sambil memegang selembar kertas. Namun kertas tersebut diambil oleh orator saat Umy menyampaikan salam pembuka kepada massa aksi.

Umy kemudian berbalik dan tetap menyampaikan pernyataannya sambil melihat layar handphone (HP). Sontak, orator yang di sampingnya bereaksi dan mengambil alih mikrofon.

Setelah menyampaikan protes, orator lalu mengembalikan mikrofon ke Umy. Namun belum lama Umy bicara, orato kembali mengambil mikropon dan meminta Umy turun dari mimbar orasi.

Sejumlah personel polisi dan TNI kemudian terlihat mendekat mimbar orasi saat Umy turun. Sementara massa aksi melanjutkan orasi di atas mimbar secara bergantian.

Momen itu terjadi saat aksi demonstrasi berlangsung di depan gedung DPRD Bulukumba, Jalan Sultan Hasanuddin, Senin (1/9/2025). Kabid PTKP HMI Cabang Bulukumba Alam Nur yang jadi jenderal lapangan aksi menilai tidak etis seorang ketua DPRD membaca teks dalam merespons isu nasional.

“Kan, tuntutan kami Ketua DPRD Bulukumba harusnya menemui kami. Terus Ketua DPRD keluar dan naik ke atas mimbar. Nah, pada saat menyampaikan pernyataan, dia melihat teks. Kan, tidak etis sekelas ketua DPRD masih melihat teks. Ini persoalan isu nasional,” ujar Alam kepada infoSulsel, Selasa (2/9).

Alam mengatakan dirinya langsung mengambil alih mikrofon saat Umy membaca teks di HP. Dia mempertanyakan kapasitas Umy yang dianggap tidak siap memberikan pernyataan langsung.

“Iya, saya langsung ambil alih itu mik. Saya langsung ambil itu mik mempertanyakan persoalan kualitasnya Ketua DPRD. Karena di tangan Ketua DPRD seluruh kebijakan keluar,” katanya.

Menurut Alam, Umy tidak memberikan perlawanan saat mikrofon diambil. Dia hanya diam di lokasi.

“Diam saja,” ucapnya.

Alam menuturkan Umy tetap melanjutkan penyampaiannya meski tidak lagi membaca teks. Massa menolak pernyataan yang telah dibacakan Umy karena melihat teks.

“Selesai baca teksnya, saya suruh turun. (Kami) menolak untuk menerima pernyataan dari Ketua DPRD,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *