Gempa bumi berkekuatan magnitudo (5,8) mengakibatkan Gereja Elim di Kabupaten , Sulawesi Tengah (Sulteng), roboh hingga menyebabkan 10 jemaah luka-luka. Warga setempat pun berupaya mengevakuasi jemaat yang menjadi korban saat melaksanakan ibadah.
Insiden itu terjadi di Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir pada Minggu (17/8) sekitar pukul 06.38 Wita. Momen warga membantu evakuasi terekam kamera yang videonya viral di media sosial.
Dalam video beredar, sejumlah warga terdengar berteriak dan menangis histeris. Tampak sejumlah pria berada di balik reruntuhan bangunan berupaya menyelamatkan korban yang tertimpa material.
Beberapa orang di antaranya berusaha mengangkat material reruntuhan. Sementara warga lainnya terlihat memastikan kondisi korban yang tertimpa material kayu dan beton.
Dua orang pria tampak menggendong satu korban wanita keluar dari gereja. Beberapa warga berteriak agar membantu mengangkat material yang menimpa korban.
Proses evakuasi berlangsung secara hati-hati. Beberapa warga terlihat mengecek kondisi bangunan karena dikhawatirkan ada reruntuhan susulan saat evakuasi.
“Dari hasil monitoring, Gereja Elim di Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir, rusak berat dan rubuh,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng, Andi Sembiring kepada wartawan, Minggu (17/8/2025).
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Andi Sembiring mengatakan ada 10 orang jemaat yang luka luka-luka. Mereka dilarikan ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan.
“Sebanyak 10 orang jemaat yang luka sudah dirujuk ke Puskesmas Tokorondo untuk mendapatkan perawatan,” tutur Andi Sembiring.
Dia mengaku wilayah terdampak gempa paling parah berada di Desa Masani. Pihaknya mencatat total ada 29 warga luka-luka di wilayah itu.
“Di Desa Masani terdapat 29 Korban luka-luka. (Rinciannya) 13 jiwa dirujuk ke RSUD Poso, 6 jiwa dirujuk di puskesmas Tokorondo, 10 jiwa ditangani di lokasi kejadian oleh Dinas Kesehatan Poso,” ujarnya.
BPBD Sulteng saat ini masih melakukan di beberapa desa terdampak lainnya, seperti Tokorondo, Towu, Pinedapa, dan Lape. Pihaknya juga masih berupaya menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak.
“Saat ini kebutuhan mendesak adalah tenda, light tower, alas tidur, selimut, terpal, makanan siap saji, perlengkapan bayi, serta obat-obatan,” tambah Andi Sembiring.