Empat orang pembersih Pasar Pekkabata di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), kini meradang lantaran dipecat kepala pasar bernama Irwan Susanto. Mereka diduga diberhentikan sepihak usai melakukan aksi mogok kerja lantaran menuntut gaji 2 bulan yang belum dibayarkan.
“Kami diberhentikan setelah mogok kerja karena menuntut gaji. Kami hanya menuntut hak agar diperhatikan,” ujar salah satu petugas pembersih, Sappe (32) kepada wartawan, Selasa (20/5/2025).
Menurut Sappe, aksi mogok kerja itu dilakukan pada Jumat (2/5) lalu. Kabar pemecatan mereka peroleh dari pembersih lain yang tidak ikut melakukan aksi mogok kerja.
Belakangan, informasi pemecatan empat pembersih yang masing-masing Sappe, M Yusuf, Lahamuddin, dan Mail disampaikan kepala pasar dalam grup WhatsApp internal dengan narasi jika mereka yang mengundurkan diri.
“Diumumkan dalam grup, katanya kami mengundurkan diri, padahal kami tidak pernah bicara seperti itu, masalah gaji ini yang kami tuntut. Kami juga langsung dikeluarkan dari grup itu,” tutur Sappe menyayangkan.
Sappe mengaku telah berulang kali berupaya menemui Kepala Pasar Pekkabata Irwan Susanto, untuk menanyakan alasan pemecetan mereka. Diakui Sappe, sang kepala pasar selalu menghindar dengan berbagai macam alasan.
“Sudah berulang kali kami coba temui (kepala pasar), tapi tidak ada waktunya. Pernah kami lihat di lampu merah, kami coba kejar tapi dia menghindar,” tutur Sappe.
Sappe mengaku heran, sebab dari 6 orang pembersih yang melakukan aksi mogok justru hanya mereka berempat yang dipecat. Bahkan, kepala pasar diketahui sempat menemui 2 pembersih lain yang tidak dipecat meski ikut melakukan aksi mogok kerja.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
“Sebenarnya kami ada enam orang yang mogok, tapi hanya empat orang yang dipecat. Kepala pasar juga belum pernah memberikan penjelasan secara langsung alasan pemecatan kami, anehnya, kami dapat kabar jika dia (kepala pasar) justru telah mendatangi pembersih lain yang tidak dipecat padahal sempat ikut aksi mogok,” terangnya.
Sappe menuturkan, mereka hanya menuntut gaji pada bulan Desember tahun 2024 dan gaji bulan April tahun 2025. Adapun gaji yang harus mereka terima setiap bulannya sebesar Rp 1 juta.
“Kalau gaji pembersih pasar semua sama, Rp 1 juta per bulan. Yang belum terbayar gaji bulan 12 tahun 2024 dan gaji bulan 4 tahun 2025,” imbuhnya.
Sementara Kepala Pasar Pekkabata Irwan Susanto membantah dirinya telah memecat keempat pembersih pasar itu. Sebaliknya, dia menyebut keempat pembersih itu yang memilih mengundurkan diri sebagai pembersih pasar.
“Saya kepala pasar belum pernah memberhentikan orang, justru mereka yang berhenti,” kilahnya.
Dia juga menuding pembersih atas nama Sappe yang melakukan provokasi kepada pembersih lain untuk berhenti.
“Untuk pemecatan atau pemberhentian, tidak ada pemberhentian. Justru mereka bersikap termasuk itu Sappe yang memprovokatori temannya untuk berhenti,” tuding Irwan.
Meski demikian, Irwan mengakui jika dirinya belum pernah mengonfirmasi langsung keempat pekerja itu apakah betul-betul mengundurkan diri sesuai informasi yang disampaikan pembersih lain. Irwan berdalih tidak punya kewajiban menemui para pekerja itu untuk melakukan klarifikasi.
“Sekarang, kalau dia sudah berhenti begitu masa saya yang datang cari (temui mereka). Logika saya berpikir, dia kan buruh kasar, angkat sampah, iya kan, Anda capek, Anda berhenti, masa saya datang lagi paksa kamu masuk kerja, masa saya juga datang ke rumahmu untuk panggil kamu masuk kerja,” bebernya.
Irwan kemudian memberikan penjelasan terkait gaji yang dituntut para pembersih. Menurutnya gaji bulan Desember 2024 telah pernah dikomunikasikan dengan Camat Polewali namun belum ada kejelasan. Sedangkan pembayaran gaji bulan April 2025 tetap akan diupayakan.
“Kalau soal (gaji) bulan 12 saya sudah sampaikan ke Pak Camat, saya bilang bagaimana ini soal gaji (pembersih) bulan 12 karena nyeberang tahun. Saya sampaikan kepada Pak Camat apa yang saya jawab ini misalkan kalau anggota saya (pembersih) bertanya soal itu, apa jawabannya beliau (camat) suruh demo di keuangan,” pungkasnya.