Sebuah mobil box bermuatan es krim terseret arus ketika menyeberangi Sungai Amola di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar). Beruntung warga di lokasi cepat turun tangan mengevakuasi mobil tersebut.
“Mobil pengangkut es krim, sudah dievakuasi,” ujar Bhabinkamtibmas Desa Amola, Brigpol Andi Akbar kepada wartawan melalui sambungan telepon, Jumat (25/4/2025).
Peristiwa itu terjadi di Desa Amola, Kecamatan Binuang, Polman pada Kamis (24/4) sekitar pukul 17.30 Wita. Pengemudi mobil hendak mengambil jalan pintas menuju Desa Amola usai berjualan es krim di Desa Benteng Paremba, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Dari menjual di Kandoka (Benteng Paremba), Pinrang. Mau ambil jalan pintas menuju Desa Amola, menyeberangi sungai,” terang Akbar.
Menurut Akbar, kondisi air sungai masih dangkal ketika pengemudi baru melintas. Di tengah perjalanan air sungai tiba-tiba meluap karena hujan di hulu, membuat mobil sempat terseret arus beberapa meter.
“Masih dangkal (air sungai) waktu mobil baru mau menyeberang. Pas sudah menyeberang tiba-tiba datang air bah. Kan hujan deras bagian dalam (hulu),” bebernya.
Lebih lanjut Akbar mengatakan, evakuasi mobil dilakukan warga yang saat itu berada di lokasi memantau kondisi air sungai. Mobil berhasil dievakuasi setelah sekitar satu jam terjebak di tengah sungai.
“Mungkin sekitar satu jam proses evakuasi. Kebetulan lagi banyak warga di pinggir sungai memantau kondisi air karena hujan deras lagi di daerah hulu,” tuturnya.
Akbar memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Mobil telah melanjutkan perjalanan setelah sempat tinggal semalam di sekitar pemukiman warga karena mengalami kerusakan mesin.
“Tidak ada korban jiwa, habis Jumat sudah pulang, karena (mobil) tidak bisa bunyi jadi sempat bermalam di rumah warga,” tutupnya.
Dalam video yang dilihat infocom, tampak puluhan warga berjuang mengevaluasi mobil box berwarna putih yang terjebak di tengah aliran sungai berarus deras.
Dua kelompok warga berada di bagian depan berupaya menarik mobil menggunakan tali. Sementara warga lain berupaya mendorong bagian body belakang mobil.
