Misteri Hilangnya Balita 4 Tahun di Taman Pakui Makassar Diduga Diculik

Posted on

Balita bernama Bilqis (4) diduga menjadi korban penculikan saat bermain di Taman Pakui Sayang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Keberadaan korban belum diketahui meski terduga pelaku pasangan suami (pasutri) telah diamankan.

Peristiwa bermula saat Bilqis ikut bersama ayahnya, Dwi Nur Mas (34) untuk bermain tenis di Taman Pakui Sayang pada Minggu (2/11/2025). Saat di lapangan tenis, Dwi selalu memperhatikan aktivitas anaknya keluar masuk lapangan tenis hingga ke playground.

“Ini anak sementara main sama saya, tidak pernah lepas dari pengawasan saya, ini anak keluar masuk lapangan tenis dengan aman, dia tahu, hafal mati. Saya belum main tenis. Saat main di playground ada banyak teman mainnya anak-anak perempuan juga. Sebelum main saya lihat sering keluar masuk ambil air minum, kue yang saya belikan,” kata Dwi kepada infoSulsel, Selasa (4/11).

Dimas, sapaan akrab Dwi Nur Mas mengaku kerap memanggil anaknya agar tidak lepas dari pengawasan. Dia mulai menyadari anaknya hilang saat memanggilnya namun tidak ada jawaban dan sudah tidak ada anak-anak bermain di playground.

“Ini lapangan dengan tempat mainnya dekatan, kelihatan. Kalau saya teriak Bilqis, selalu saya panggil selalu dijawab ‘iya pa’, sambil main. Pas lima menit saya panggil kembali, tidak ada mi jawaban, sementara anak-anak lain yang main di situ juga sudah tidak ada, pergi semua,” jelasnya.

Dia menduga anaknya ikut dengan anak-anak yang tadinya bermain bersama di playground. Dia langsung mengecek kamera pengawas di sekitar lokasi dan melihat anaknya digandeng seseorang yang mengenakan hijab hitam.

“Betul (mungkin ikut dengan anak lain), kita telusuri di CCTV ada kelihatan anak saya lewat digandeng dengan oleh orang hijab hitam bersama anak lain mungkin anaknya. Inikan CCTV jauh, kayaknya pakai hijab saja, jilbab besar, tidak bercadar. Dia gandeng dua anak, anakku dan anaknya mungkin yang satunya,” katanya.

Dimas juga mengaku telah mencari anaknya di sekitar lokasi namun tak kunjung ketemu. Dia berharap kepada siapa pun yang melihat anaknya agar segera melaporkannya ke pihak keluarga.

“Saya keliling mencari, sampai subuh mencari, trotoar kita telusuri. Kita sebar di medsos. Tiap minggu (ke taman pakui), barusan ini kejadian begini. Padahal ini anak tidak sembarang bergaul dengan orang baru, jadi saya curiga ada yang dia kenali,” pungkasnya.

Dimas mengungkapkan polisi telah mengamankan dua orang terkait hilangnya Bilqis pada Rabu (5/11). Kedua terduga pelaku yang diamankan merupakan pasangan suami istri (pasutri).

“Pelaku seorang perempuan ditangkap tadi pagi di Kelapa 3. Sebelum pelaku ini ditangkap, suaminya lebih dulu ditangkap setelah antar anaknya ke sekolah,” ujar Dimas kepada infoSulsel, Rabu (5/11).

Dia mengatakan peristiwa anaknya diduga diculik terekam sejumlah CCTV di sekitar taman. Dia menyebut anaknya terlihat dibawa oleh seorang wanita bersama dua anak lain.

“CTTV pertama yang pertama kami lihat di kafe di samping Taman Pakui. Perempuan membawa anakku, dia memang bawa 3 anak, termasuk anakku 1, perempuan berjilbab hitam, jelas sekali. CCTV sekitar jam 9 (pagi),” tutur Dimas.

Dia menyebut wanita tersebut juga terekam CCTV saat melintas di Jalan Sungai Saddang Baru dengan membawa anaknya. Namun saat itu, wanita tersebut sudah melepaskan jilbabnya.

“Kemudian CCTV kedua yang di Jalan Sungai Saddang Baru ditemukan perempuan itu sudah buka jilbabnya, terus anak saya sudah dipakaikan topi. Waktu di CCTV sebelumnya belum dipakaikan topi,” bebernya.

Dimas mengatakan keberadaan anaknya belum diketahui meski terduga pelaku telah diamankan. Polisi masih mendalami keterangan terduga pelaku untuk mencari tahu keberadaan Bilqis.

“Jadi sampai sekarang belum ditahu posisinya anakku, masih dikembangkan oleh polisi,” kata Dimas.

Dia menuturkan terduga pelaku diduga mengalami kelainan karena jawabannya kerap berubah-ubah. Terduga pelaku sempat beralasan sudah mengembalikan Bilqis ke Taman Pakui, menjual, hingga berdalih menitipkannya ke seseorang.

“Pelaku kayaknya setengah waras, dia ngomong ini nanti lain lagi. Katanya dia kasih kembali ke Taman Pakui, dijual, terus dia bilang lagi dia titip, tidak ada keterangan yang pas,” ungkap Dimas.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Dimas, terduga pelaku merupakan sindikat penculikan anak. Namun Dimas yakin jika anaknya belum dijual.

“Perasaan saya, Bilqis masih disembunyikan sama pelaku, belum dijual. Semoga segera ditemukan sama polisi. Apalagi pelaku sempat minta uang sama keluarganya Rp 30 (ribu) untuk bentor,” ucapnya.

Pasutri Terduga Pelaku Ditangkap

Keberadaan Bilqis Masih Misteri

Dimas mengungkapkan polisi telah mengamankan dua orang terkait hilangnya Bilqis pada Rabu (5/11). Kedua terduga pelaku yang diamankan merupakan pasangan suami istri (pasutri).

“Pelaku seorang perempuan ditangkap tadi pagi di Kelapa 3. Sebelum pelaku ini ditangkap, suaminya lebih dulu ditangkap setelah antar anaknya ke sekolah,” ujar Dimas kepada infoSulsel, Rabu (5/11).

Dia mengatakan peristiwa anaknya diduga diculik terekam sejumlah CCTV di sekitar taman. Dia menyebut anaknya terlihat dibawa oleh seorang wanita bersama dua anak lain.

“CTTV pertama yang pertama kami lihat di kafe di samping Taman Pakui. Perempuan membawa anakku, dia memang bawa 3 anak, termasuk anakku 1, perempuan berjilbab hitam, jelas sekali. CCTV sekitar jam 9 (pagi),” tutur Dimas.

Dia menyebut wanita tersebut juga terekam CCTV saat melintas di Jalan Sungai Saddang Baru dengan membawa anaknya. Namun saat itu, wanita tersebut sudah melepaskan jilbabnya.

“Kemudian CCTV kedua yang di Jalan Sungai Saddang Baru ditemukan perempuan itu sudah buka jilbabnya, terus anak saya sudah dipakaikan topi. Waktu di CCTV sebelumnya belum dipakaikan topi,” bebernya.

Pasutri Terduga Pelaku Ditangkap

Dimas mengatakan keberadaan anaknya belum diketahui meski terduga pelaku telah diamankan. Polisi masih mendalami keterangan terduga pelaku untuk mencari tahu keberadaan Bilqis.

“Jadi sampai sekarang belum ditahu posisinya anakku, masih dikembangkan oleh polisi,” kata Dimas.

Dia menuturkan terduga pelaku diduga mengalami kelainan karena jawabannya kerap berubah-ubah. Terduga pelaku sempat beralasan sudah mengembalikan Bilqis ke Taman Pakui, menjual, hingga berdalih menitipkannya ke seseorang.

“Pelaku kayaknya setengah waras, dia ngomong ini nanti lain lagi. Katanya dia kasih kembali ke Taman Pakui, dijual, terus dia bilang lagi dia titip, tidak ada keterangan yang pas,” ungkap Dimas.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Dimas, terduga pelaku merupakan sindikat penculikan anak. Namun Dimas yakin jika anaknya belum dijual.

“Perasaan saya, Bilqis masih disembunyikan sama pelaku, belum dijual. Semoga segera ditemukan sama polisi. Apalagi pelaku sempat minta uang sama keluarganya Rp 30 (ribu) untuk bentor,” ucapnya.

Keberadaan Bilqis Masih Misteri