Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep Mansur mengungkap hasil lab menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga menyebabkan 74 siswa keracunan. Berdasarkan hasil lab, beberapa menu makanan ternyata mengandung bakteri E.coli
“Hasil lab-nya sudah keluar tadi. Hasil pemeriksaan sampel makanan dan air pada SPPG Labakkang menunjukkan adanya kontaminasi bakteri positif Escherichia coli (E.coli) yang melebihi ambang batas aman,” kata Mansur kepada infoSulsel, Rabu (10/12/2025).
Dia mengatakan kontaminasi bakteri E.coli pada menu MBG di SMA 13 Boarding School dan SD Negeri 13 Labakkang ditemukan pada lauk ayam dan sayur. Hal itu pun diduga kuat menjadi penyebab siswa mengalami sakit perut, muntah hingga diare.
“Kuat menjadi penyebab kasus keracunan makanan pada siswa SMA 13 Pangkep. Kontaminasi ditemukan dari sayur dan ayam,” ucapnya.
Dia mengungkapkan dari hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel makanan tersebut tidak ditemukan kandungan bahan kimia berbahaya. Sehingga kontaminasi bakteri E.coli yang diduga penyebab siswa keracunan.
“Tidak ditemukan kontaminasi bahan kimia atau fisika yg berbahaya berbahaya,” imbuhnya.
Dia menambahkan pihaknya tidak bisa mengambil tindak tegas ke pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Mansur menuturkan pihaknya hanya melakukan pendalaman dan hasilnya dilaporkan ke Badan Gizi Nasional (BGN).
“Kalau sanksi bukan dari Dinkes. Mungkin bisa ditanyakan ke BGN kalo masalah begini,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 74 siswa di Pangkep, mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi pembagian makanan MBG di sekolahnya pada Senin (8/12). Puluhan siswa itu berasal dari SMA 13 Boarding School dan SD Negeri 13 Labakkang.
“Benar ada dugaan keracunan siswa-siswi makanan dari program MBG di Kecamatan Labakkang,” kata Kapolsek Labakkang AKP Sofyanto, Selasa (9/12).
