Insiden pembakaran gedung DPRD Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), menjadi tragedi kelam bagi tiga korban yang meninggal. Polisi kini sudah mengidentifikasi aktor di balik aksi anarkis berujung maut itu dan akan segera menetapkan tersangka.
“Saya katakan tadi, potensial suspek sudah ada. Mudah-mudahan tidak berapa lama lagi, kita bisa melakukan pendekatan hukum yang lebih jelas ke depan,” ujar Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) Irjen Rusdi Hartono kepada wartawan saat meninjau Gedung DPRD Makassar, Senin (1/9/2025).
Sejauh ini, polisi sudah mengamankan sejumlah barang bukti kerusakan terkait aksi anarkis di Gedung DPRD Makassar. Rusdi menyesalkan kejadian itu turut menghanguskan 82 mobil hingga motor.
“Ya, kita sudah lihat di sini, kerusakan-kerusakan yang diakibatkan dari perilaku-perilaku masyarakat yang tidak bertanggung jawab. Kendaraan (mobil) rusak di sini. Kemudian roda dua juga. Ini menjadi salah satu bukti kerusakan dan juga aset negara di sini,” ungkapnya.
Dia menambahkan, kebakaran Gedung DPRD Makassar menimbulkan kerugian negara hingga sekitar Rp 250 miliar. Selain kerugian materiil, insiden ini juga merenggut tiga korban jiwa.
“Termasuk tiga nyawa saudara kita harus menjadi korban dari perilaku-perilaku tersebut. Tentunya kami akan menuntaskan kasus ini, pihak-pihak yang harus bertanggung jawab akan kita tuntut sampai ke pengadilan,” ujarnya.
Rusdi menyebut olah TKP yang dilakukan saat ini menjadi langkah penting untuk memperjelas penyebab kebakaran. Dia juga meminta dukungan masyarakat agar proses penyelidikan bisa berjalan lancar.
“Kita lihat di sini aset negara terbakar, dan juga ada saudara kita harus meninggal dunia di tempat ini. Ini proses yang kita lakukan (olah tempat kejadian perkara), dan tentunya ini akan lebih memperjelas nanti apa yang terjadi di sini dan mohon dukungan dari masyarakat, apa yang telah kita lakukan, dan yang terpenting potensial suspek sudah ada,” terangnya.
Polisi mengungkap ada banyak sumber api ditemukan saat olah TKP. Personel Bidang Laboratorium Forensik (Bidlabfor) Polda Sulsel pun kesulitan mendeteksi sumber titik awal api yang memicu kebakaran.
“Jadi tingkat kesulitan memang sangat susah, banyak sumber api. Itulah yang mau kita kerucutkan, dari mana kebakaran yang cukup besar ini,” ujar Kabid Labfor Polda Sulsel Kombes Wahyu Marzudi di Gedung DPRD Makassar, Senin (1/9).
Olah TKP diprediksi membutuhkan waktu. Wahyu mengaku area terdampak kebakaran yang hendak diperiksa juga sangat luas disebut menjadi kesulitan sendiri tim forensik di lokasi.
“Karena TKP-nya sangat luas gedungnya cukup tinggi, banyak sekali mobil yang terbakar,” tambah Wahyu.
Tim Labfor masih melakukan observasi awal sebelum mengerucut ke titik-titik tertentu. Sejauh ini belum ditemukan adanya indikasi bahan bakar yang menjadi pemicu kebakaran.
“Belum sampai ke sana (apakah memang ada bahan bakar yang menjadi pemicu kebakaran). Kami baru observasi umum setelah itu baru mengerucut mengarah ke titik-titik,” ungkapnya.
Wahyu berharap hasil olah TKP bisa segera rampung dan mengungkap penyebab kebakaran. Wahyu belum berspekulasi sampai kapan olah TKP dilakukan.
“Kalau normal segera ada titik terang hari ini kita upayakan selesai, tapi kalau hari ini nda selesai, besok. Karena tingkat kesulitannya cukup rumit,” imbuhnya.
Polisi Sulit Deteksi Titik Api
Rusdi menyebut olah TKP yang dilakukan saat ini menjadi langkah penting untuk memperjelas penyebab kebakaran. Dia juga meminta dukungan masyarakat agar proses penyelidikan bisa berjalan lancar.
“Kita lihat di sini aset negara terbakar, dan juga ada saudara kita harus meninggal dunia di tempat ini. Ini proses yang kita lakukan (olah tempat kejadian perkara), dan tentunya ini akan lebih memperjelas nanti apa yang terjadi di sini dan mohon dukungan dari masyarakat, apa yang telah kita lakukan, dan yang terpenting potensial suspek sudah ada,” terangnya.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Polisi mengungkap ada banyak sumber api ditemukan saat olah TKP. Personel Bidang Laboratorium Forensik (Bidlabfor) Polda Sulsel pun kesulitan mendeteksi sumber titik awal api yang memicu kebakaran.
“Jadi tingkat kesulitan memang sangat susah, banyak sumber api. Itulah yang mau kita kerucutkan, dari mana kebakaran yang cukup besar ini,” ujar Kabid Labfor Polda Sulsel Kombes Wahyu Marzudi di Gedung DPRD Makassar, Senin (1/9).
Polisi Sulit Deteksi Titik Api
Olah TKP diprediksi membutuhkan waktu. Wahyu mengaku area terdampak kebakaran yang hendak diperiksa juga sangat luas disebut menjadi kesulitan sendiri tim forensik di lokasi.
“Karena TKP-nya sangat luas gedungnya cukup tinggi, banyak sekali mobil yang terbakar,” tambah Wahyu.
Tim Labfor masih melakukan observasi awal sebelum mengerucut ke titik-titik tertentu. Sejauh ini belum ditemukan adanya indikasi bahan bakar yang menjadi pemicu kebakaran.
“Belum sampai ke sana (apakah memang ada bahan bakar yang menjadi pemicu kebakaran). Kami baru observasi umum setelah itu baru mengerucut mengarah ke titik-titik,” ungkapnya.
Wahyu berharap hasil olah TKP bisa segera rampung dan mengungkap penyebab kebakaran. Wahyu belum berspekulasi sampai kapan olah TKP dilakukan.
“Kalau normal segera ada titik terang hari ini kita upayakan selesai, tapi kalau hari ini nda selesai, besok. Karena tingkat kesulitannya cukup rumit,” imbuhnya.